98 Persen Utang Pemko Banda Aceh Tuntas, Tantangan Fiskal Masih Mengintai

Dalam enam bulan terakhir, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh berhasil menutup sekitar 98 persen utang kepada pihak ketiga. Dari total kewajiban sebesar Rp89 miliar, kini hanya tersisa Rp1,7 miliar yang masih harus diselesaikan oleh RSUD Meuraxa.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyebutkan bahwa penyelesaian utang tersebut menjadi salah satu prioritas sejak 100 hari pertama kepemimpinannya. “Alhamdulillah, utang pemerintah kota sudah rampung. Saat ini tinggal tersisa Rp1,7 miliar di RSUD Meuraxa” ujarnya, seperti dikutip dari Antara.

Wartawan senior Munawardi Ismail mengapresiasi capaian tersebut. Menurutnya, Illiza telah menepati janji politiknya untuk melunasi utang Pemko Banda Aceh. “Ya, ia membuktikan janjinya seperti saat pelantikan dulu” ungkap Munawardi saat dihubungi Radio Antero dalam program Selebrasi Pagi, Rabu (20/8).

Menurut Munawardi, untuk mencegah dan menghindari terjadinya utang kembali, Pemko Banda Aceh perlu berhati-hati dalam menggunakan PAD untuk proyek-proyek yang tidak menyasar kepentingan publik. “Di pemerintahan sebelumnya banyak pembangunan yang mangkrak atau tidak tepat guna, jadi perlu menghindari yang tidak ada kepentingan masyarakat” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pelaku usaha Ivan. Ia berharap pemerintah menghindari perayaan yang hanya bersifat seremonial dan lebih fokus pada pelaku usaha. “Seperti pemberian modal usaha ke pelaku usaha kecil, karena sumber PAD juga pasti banyak berasal dari para pedagang” sebutnya dalam wawancara via WhatsApp saat menjadi narasumber Selebrasi Pagi.

Ditanya mengenai sumber PAD yang masih mungkin dieksplorasi di Banda Aceh, Ivan menyebutkan masih banyak potensi, seperti sektor pariwisata, optimalisasi retribusi parkir, serta peningkatan kontribusi dari UMKM dan sektor jasa.

Begitu juga dengan Munawardi, mengatakan bahwa pengelolaan aset daerah yang belum maksimal juga dapat meningkatkan PAD Kota Banda Aceh. “Karena (Banda Aceh) bukan daerah industri, salah satu cara Pemko harus memaksimalkan pemasukan dari sektor jasa” ujarnya.

Meski berhasil melunasi hampir seluruh beban utang, Wali Kota Illiza mengakui bahwa Pemko Banda Aceh masih menghadapi tantangan yang berpotensi menimbulkan utang baru, terutama terkait pembayaran gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ia menekankan bahwa kemampuan fiskal daerah saat ini belum sepenuhnya mencukupi untuk menutupi seluruh kebutuhan. (Nurul Ali)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads