Teater MATA Pentaskan “Jeeeh!?” di Taman Seni dan Budaya Aceh

Teater MATA Banda Aceh akan mempersembahkan pertunjukan teater berjudul “Jeeeh!? (Jalan Pintas)” pada Sabtu, 9 Agustus 2025 pukul 20.30 WIB di Indoor Taman Seni dan Budaya Aceh. Pementasan ini disutradarai oleh Zulfikar Kirbi, berdasarkan naskah karya Maskirbi yang ditulis pada tahun 1996.

Pimpinan Produksi Ichwanul Fitri Nasution menyatakan pertunjukan ini bagian dari komitmen untuk terus menghadirkan karya yang merefleksikan kehidupan dan kebudayaan melalui medium teater. Ichwanul meyakini bahwa pementasan ini adalah buah dari kerja kolektif seluruh tim yang berproses dengan semangat dan dedikasi tinggi.

Sementara itu Sutradara Zulfikar Kirbi menjelaskan bahwa ‘Jeeeh!?’ bukan sekadar pertunjukan, melainkan bentuk pemenuhan janji kepada almarhum Maskirbi yang pernah ia sampaikan sebelum tragedi gempa dan tsunami melanda Aceh. Naskah ini, meskipun ditulis hampir tiga dekade lalu, dinilainya tetap relevan dan mampu merepresentasikan kondisi negeri hari ini yang kian meresahkan. Ia menyebutkan bahwa naskah ini menyoroti hilangnya hati nurani, menguatnya kepalsuan, dan terkuburnya cinta dalam kehidupan sosial yang semakin gelap. Kirbi menekankan pentingnya untuk tidak berpaling muka, tidak bersikap apatis, dan berani bergerak melawan segala bentuk kemunafikan.

Pada bagian lain Asisten Sutradara Dede Sachfan menambahkan bahwa naskah ini memiliki makna yang sangat dalam, sehingga baginya menjadi Astrada adalah kehormatan sekaligus tantangan tersendiri. Proses menuju panggung dipenuhi oleh perenungan, diskusi, dan pencarian bentuk yang paling tepat untuk menyampaikan pesan Maskirbi kepada generasi masa kini.

Pertunjukan ini juga menjadi bagian dari agenda rutin Taman Seni dan Budaya Aceh yang selalu dinantikan oleh masyarakat. Supervisor produksi Zalsufran menyampaikan bahwa pentas ini diharapkan mampu menggugah kesadaran penonton terhadap realitas kehidupan yang penuh kepura-puraan. Ia percaya bahwa meski hidup sering terasa melelahkan dan sulit dipahami, teater bisa menjadi media untuk merawat harapan, cinta, dan kasih sayang di tengah kegetiran zaman.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads