Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat pada bulan Mei Aceh mengalami deflasi
sebesar 0,95 secara bulanan (month-to-month/m-to-m) dibandingkan April 2025.
Penurunan harga ini terutama disumbang oleh kelompok pengeluaran Makanan, Minuman,
dan Tembakau, “Yang mengalami deflasi sebesar 1,57 persen dan memberikan andil sebesar
0,60 persen terhadap deflasi total” sebut Plt Kepala BPS Provinsi Aceh Tasdik Ilhamuddin di
Kantor BPS Banda Aceh pada Senin (2/6).
Beberapa komoditas utama yang mendorong deflasi bulanan ini antara lain cabai merah, ikan
tongkol, bawang merah, udang basah, dan kentang. Namun, komoditas tomat, beras, ikan
bandeng, jeruk, dan angkutan udara tetap memberikan sumbangan terhadap inflasi bulanan,
Sementara secara tahunan (year-on-year/y-on-y), Provinsi Aceh mencatat inflasi sebesar 2,35
persen dibandingkan Mei 2024. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau kembali
menjadi penyumbang inflasi tertinggi secara tahunan dengan andil sebesar 0,91 persen.
“Inflasi tahunan terutama dipicu oleh kenaikan harga emas perhiasan, ikan dencis, tarif air
minum PAM, ikan tongkol, serta sigaret kretek mesin (SKM)” kata Tasdik. Di sisi lain,
komoditas seperti cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bensin
justru mengalami penurunan harga dan menjadi penyumbang deflasi.
Penghitungan inflasi dilakukan di lima daerah, yakni Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh,
Aceh Tengah, dan Aceh Tamiang. Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 3,32
persen, sementara yang terendah tercatat di Aceh Tamiang sebesar 1,33 persen. Seluruh
wilayah mengalami deflasi secara bulanan, dengan Aceh Tamiang mencatat deflasi tertinggi
mencapai 1,36 persen.
Nilai Tukar Petani (NTP) Aceh pada Mei 2025 juga mengalami kenaikan sebesar 1,03 persen
dari bulan sebelumnya, menjadi 122,15. Peningkatan ini menunjukkan perbaikan daya beli
petani, terutama dari subsektor tanaman pangan dan perkebunan rakyat.
Kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 1,07 persen menjadi 146,92
dipengaruhi oleh kenaikan harga kopi, gabah, dan kakao. Di sisi lain, Indeks Harga yang
Dibayar Petani (Ib) juga naik tipis sebesar 0,04 persen menjadi 120,28, didorong oleh
kenaikan harga tomat sayur, beras, dan ikan tongkol.
Di sektor pariwisata dan transportasi, Tasdik menyebutkan jumlah wisatawan mancanegara
yang berkunjung ke Aceh tercatat sebanyak 2.204 orang pada April 2025, naik sedikit 0,55%
dibanding Maret. disusul jumlah penumpang internasional dari Bandara Sultan Iskandar
Muda juga meningkat signifikan, mencapai 11.916 orang atau naik 65,04% dari Maret, Begitu juga jumlah penumpang dari penerbangan domestik mencapai 24.671 orang, naik
65,54% dari bulan sebelumnya.
“Untuk angkutan laut, tercatat 112.320 penumpang di seluruh Aceh, melonjak 169,28% secara bulanan meskipun masih turun 3,45% dibanding periodeyang sama tahun lalu” tutupnya. (Nurul Ali)


