Siapa sangka, dari sebuah keinginan sederhana untuk mandiri, lahir karya-karya kreatif bernama Febri Projects. UMKM ini tumbuh dengan kepedulian pada lingkungan dan juga sesama.
Febri Projects tidak hanya menghasilkan karya kerajinan tangan yang bernilai namun juga sebagai inspirasi berbisnis, bahwa usaha keras akan memberikan hasil.
Berlokasi di Banda Aceh, Febri Projects membuat buket bunga atau hiasan cantik, juga menawarkan produk dari olahan bahan limbah, seperti botol plastik atau kaleng bekas yang disulap menjadi pot bunga, tempat aksesori, hingga tugas kerajinan sekolah.
Nama Febri berasal dari namanya sendiri yaitu ‘Febritiana’ dan penambahan kata ‘Projects’ sebagai bentuk karya kreatif. “Kalau orang lihat Febri Projects, bisa langsung bilang: ‘Oh, ini proyeknya Febri” sebutnya, sekaligus menjadi strategi branding agar mudah diingat.
Di balik nama yang terdengar manis dan ringan, Febri Projects, tersimpan perjalanan dari keprihatinan dan tekad seorang anak perempuan untuk membantu ekonomi keluarganya. “Awalnya karena ingin punya uang sendiri” ungkapnya.
Ia memulai usahanya sejak tahun 2012, saat baru beranjak remaja. Kala itu, sang ayah meninggal dunia. Kondisi ekonomi keluarga menurun drastis. Sang ibu, yang menjadi orang tua tunggal, tidak memiliki pekerjaan tetap. Sebagai anak sulung, ia merasa perlu berbuat sesuatu.
Dari sana, Ia mulai dengan membuat gantungan kunci sederhana dan menjualnya di sekolah. Kreasi berikutnya berupa gelang dan gantungan nama. Produk-produk buatan tangan itu disambut hangat oleh teman-teman dan orang-orang di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, “Waktu awal-awal belum ada nama” ujarnya.
Saat ini, Febri Projects dikenal sebagai penghasil berbagai jenis buket: mulai dari buket bunga flanel, buket cokelat, buket hijab, buket skincare, hingga buket custom unik sesuai permintaan pembeli.
Namun seiring waktu, tren berubah dan ia harus siap mengikuti perkembangan, “Dulu bunga flanel, sekarang bergeser ke bunga artificial” sebutnya. Febri Projects juga telaten dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. botol plastik, kaleng susu, dan barang bekas lain dijadikan pot bunga atau kerajinan tangan.
“Karena lihat banyak sampah di rumah, cari ide, gimana cara nguranginya tapi ngga nambah sampah lagi” kisahnya. Permintaan pun berdatangan, terutama dari pelajar yang butuh produk kerajinan untuk tugas sekolah.
Bahkan untuk produk-produk dari barang bekas, ia tidak mematok harga tinggi. “Kalau dari kaleng bekas, biasanya bahan bakunya saya minta disediakan pemesan, saya hanya sediakan jasa, misalnya Rp20.000. Itu pun menyesuaikan karena kasihan, kan, anak-anak sekolah.”
Segmen pasar Febri Projects cukup spesifik: mayoritas adalah anak sekolah dari tingkat TK hingga SMA. Namun pesanan dari mahasiswa dan masyarakat umum juga berdatangan. “Paling banyak memang dari anak sekolah, karena mereka sering butuh hadiah buat temannya, atau tugas prakarya” ungkapnya.
Karena itulah, harga yang ditawarkan sangat bersahabat. Bahkan, tak jarang Febri Projects disebut seperti bisnis beramal (sedekah). “Ada yang bilang, ini jual buket atau bagi-bagi?” ucapnya sembari tertawa. “Tapi nggak apa-apa, sekalian promosi juga”
Hal itu juga yang membedakan Febri Projects dari usaha sejenis, selain harga terjangkau, mereka juga rutin mengadakan giveaway di momen-momen tertentu sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setia.
Menurutnya di tengah tumbuhnya sebuah bisnis pasti akan ada bisnis-bisnis serupa yang juga akan tumbuh, dan baginya setiap bisnis sudah ada pasar masing-masing yang tak perlu dikhawatirkan, ”Rezeki setiap orang tidak akan tertukar, lah” yakinnya.
Ia menilai, tantangan malah datang saat produksi, “Sabar dan telaten itu intinya, karena saat membuat buket terkadang bisa makan waktu lama” jelasnya, “Apalagi bunga artifisial (plastik), kerap rusak saat proses pengiriman.”
Titik balik bagi perkembangan Febri Projects adalah saat bergabung menjadi bagian dari UMKM binaan BSI. Kesempatan ini memberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang bersama para pebisnis lain, Febri Projects mendapat pelatihan mulai dari literasi bisnis, keuangan hingga digital.
Febri menyebutkan jika permintaan untuk buket-buket Febri Projects meningkat pada dua momen penting yaitu masa wisuda sekolah (April hingga Juni) dan Hari Guru (25 November). “Di dua masa itulah, saya harus bersiap dengan tenaga ekstra”. Untuk pemesanan dapat dilakukan via whatapps di 085360858804. (Nurul Ali)


