Kinerja Migas Aceh Kuartal I 2025 Lampaui Target, BPMA Dorong Ketahanan Energi dan Investasi Daerah

Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di Wilayah Kerja Aceh mencatat capaian menggembirakan pada kuartal I tahun 2025. Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) melalui Kepala Divisi Operasi Produksi, Hafizullah, menyampaikan bahwa hingga Maret 2025, realisasi produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di wilayah tersebut mencapai 18.407 BOEPD, atau 118% dari target Work Plan and Budget (WP&B) 2025 sebesar 15.652 BOEPD.

Tak hanya produksi, lifting migas juga menunjukkan hasil positif dengan realisasi 11.360 BOEPD, setara dengan 118% dari target sebesar 9.625 BOEPD.

Secara rinci, capaian produksi minyak mencapai 2.177 BOPD atau 131% dari target, sementara produksi gas bumi mencapai 90,89 MMSCFD atau 116% dari target. Di sisi lifting, minyak mencapai 2.022 BOPD (121% target), dan gas sebesar 52,29 MMSCFD (117% target).

Hasil ini dicapai berkat efektivitas pemeliharaan fasilitas produksi dan pelaksanaan program optimasi seperti pigging pipa gas antar cluster dan reaktivasi sumur suspended di Wilayah Kerja “B”.

Kepala BPMA Nasri Djalal menyampaikan apresiasi kepada semua pihak. “Alhamdulillah, berkat sinergi dengan Pemerintah Aceh, Kementerian ESDM, KKKS, dan masyarakat, produksi migas Aceh berhasil melampaui target 118%. Ini bukti komitmen Aceh dalam mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Nasri.

Nasri menambahkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari penerapan teknologi tepat guna, optimalisasi lapangan migas, dan perbaikan iklim investasi. “Kami sangat menghargai kerja keras tim di lapangan yang telah menjalankan operasi dengan prinsip keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan,” tutupnya.

Sementara itu, Deputi Operasi BPMA Muhammad Mulyawan juga memberikan apresiasi. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil koordinasi dan sinergi berkelanjutan antara BPMA dan KKKS. “Keberhasilan ini menjadi indikator penting dari sisi teknis dan ekonomi, sekaligus memperkuat peran strategis sektor migas dalam mendukung ketahanan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi Aceh,” ungkapnya.

BPMA menegaskan komitmennya untuk terus bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel dalam mengelola sektor migas demi kemajuan daerah dan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads