BSI Aceh Perkuat Ekosistem Pasar Tradisional untuk Dukung Transaksi Ritel UMKM

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Regional Aceh terus mendorong penguatan transaksi ritel di pasar tradisional melalui pengembangan klaster ekosistem pasar sebagai bagian dari strategi nasional memperluas inklusi keuangan syariah, khususnya bagi pelaku UMKM.

Regional CEO BSI Aceh Wachjono menyampaikan bahwa optimalisasi layanan perbankan syariah di pasar-pasar tradisional menjadi langkah konkret BSI dalam memperkuat ekonomi masyarakat. “Kami fokus mengembangkan ekosistem pasar seperti di Pasar Almahira dan Pasar Aceh, yang menjadi model penguatan ekonomi ritel berbasis syariah,” ujar Wachjono.

Dalam pengembangan ekosistem ini, BSI menghadirkan beragam layanan perbankan seperti ATM/CRM, Agen BSI, QRIS, dan EDC untuk mempermudah pelaku usaha dan masyarakat dalam bertransaksi secara digital. Langkah ini juga sejalan dengan upaya membangun ekosistem halal yang terintegrasi dari hulu ke hilir—mulai dari proses produksi hingga distribusi dan penjualan di pasar.

“Pasar tradisional merupakan pusat perputaran ekonomi daerah. Melalui perluasan layanan digital, kami ingin menjangkau seluruh segmen nasabah agar inklusi keuangan syariah semakin meluas,” tambah Wachjono.

BSI juga mencatat perkembangan signifikan dalam transaksi digital. Hingga Maret 2025, jumlah merchant QRIS BSI di Aceh mencapai 15.342 merchant dengan total transaksi sebesar Rp99,8 miliar dari 742.568 kali transaksi. Sementara itu, total number of account (NOA) untuk segmen wirausaha di seluruh Aceh mencapai 11.251 nasabah.

Upaya ini menunjukkan komitmen BSI dalam memperkuat peran UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui layanan keuangan syariah yang inklusif, aman, dan modern.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads