Upgrade Sistem BSI Selesai, Layanan Kembali Normal

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menyelesaikan proses upgrade sistem IT dan saat ini memasuki fase stabilisasi. Dengan demikian, seluruh layanan e-channel kembali normal dan dapat diakses seperti biasa.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar menegaskan bahwa upgrade sistem ini merupakan bagian dari pemeliharaan berkelanjutan guna mengakomodasi pertumbuhan nasabah yang kini telah melebihi 21 juta. Setelah proses tersebut selesai, layanan perbankan melalui e-channel kembali berjalan lancar.

“Kami memahami bahwa dalam proses ini nasabah mengalami kendala dalam mengakses layanan BSI. Namun, tim IT kami telah bekerja secara intens untuk memastikan normalisasi layanan, sehingga masyarakat dapat kembali menikmati layanan perbankan dengan baik,” ujar Wisnu.

BSI juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses upgrade. Perusahaan mengapresiasi kesabaran dan pengertian masyarakat serta menegaskan bahwa data dan dana nasabah tetap dalam kondisi aman. Berbagai langkah mitigasi terus dilakukan untuk menjaga keamanan informasi perbankan.

Perusahaan mencatat bahwa transaksi melalui e-channel mencapai 98,03% pada akhir Desember 2024, sementara sisanya masih dilakukan melalui layanan teller di cabang. Jumlah transaksi e-channel tercatat sebanyak 851 juta dengan total volume transaksi sebesar Rp956 triliun.

BSI berkomitmen untuk terus memperkuat sistem keamanan siber dan mengimbau nasabah agar tetap waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan bank. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan terhadap layanan keuangan digital, BSI terus meningkatkan sistem keamanan siber sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Selain fokus pada penguatan layanan digital, BSI juga terus berupaya memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Program dukungan bagi UMKM, seperti talenta wirausaha BSI dan Aceh Muslim Preneur, mengalami peningkatan jumlah peserta dibanding tahun sebelumnya. UMKM Center BSI yang tersebar di empat kota besar telah membina ribuan pelaku usaha dengan total pembiayaan mencapai Rp52,4 triliun dan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial sebesar Rp97,8 triliun.

Komitmen BSI terhadap pembiayaan berkelanjutan juga semakin kuat, dengan portofolio sustainable financing yang mencapai Rp66,5 triliun hingga Desember 2024. Dari jumlah tersebut, Rp14,1 triliun dialokasikan untuk green financing, sementara Rp52,4 triliun untuk social financing. Upaya ini sejalan dengan dukungan terhadap ekonomi rendah karbon melalui pembangunan green building, penggunaan kendaraan listrik, serta pemanfaatan energi terbarukan dalam operasional perusahaan.

Selain itu, BSI telah menghimpun total zakat sebesar Rp787 miliar sejak 2021 hingga 2024, yang terdiri dari zakat perusahaan sebesar Rp665 miliar dan zakat pegawai Rp122 miliar.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads