Mualem Siap Bawa Aceh ke Pertumbuhan Ekonomi Lebih Baik

Pasangan Terpilih Muzakir Manaf-Fadhullah resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030 pada Rabu (12/1) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dalam sidang paripurna istimewa di Banda Aceh.
Pelantikan dilaksanakan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Dalam pidato setelah pelantikan Gubernur Muzakir Manaf menyatakan komitmennya untuk memajukan Aceh melalui berbagai program pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengembangan infrastruktur, dan penguatan sektor pendidikan serta kesehatan.

“Beberapa poin untuk mewakili amanah ini, menjaga hubungan harmonis antara eksekutif dan legislatif agar pembangunan Aceh dapat berjalan dengan baik dan rakyat nyaman” demikian sebutnya.

Dikesempatan tersebut, Muzakir juga menekankan akan membina hubungan dan merawat dukungan dari pemerintah pusat agar program pembangunan pemerintah Aceh sejalan, selanjutnya ia menyebutkan akan menghilangkan barcode yang ada di setiap SPBU di Aceh karena menurutnya, selama ini barcode menjadi masalah bagi yang ingin mengisi bahan bakar kendaraan.

“Mohon digaris bawahi, setiap orang bisa mengisi bahan bakar, saya lihat di lapangan barcode tidak ada makna, maka saya ambil keputusan untuk menghapusnya” ujar Mualem sapaan akrabnya.

Sementara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam sambutan menyebutkan Undang-undang direvisi untuk menciptakan keselarasan masa jabatan antara presiden, gubernur, serta bupati/walikota. Selama ini, ketidakharmonisan terjadi karena RPJMN bersiklus lima tahunan, sementara di tengah periode sering muncul pemimpin baru dengan visi dan janji politik yang berbeda.

“Situasi ini menyebabkan kebijakan pusat, provinsi, dan daerah kurang sinkron. Oleh karena itu, pemungutan suara serentak pada 27 November bertujuan menyelaraskan masa jabatan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah, selaras dengan pemilihan nasional pada 14 Februari 2024” ungkapnya.

Pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024 akan digelar serentak pada 20 Februari. Sebanyak 296 daerah tanpa sengketa di MK sudah terdaftar, sementara 249 daerah lainnya menjalani proses hukum.

Tito menyebutkan Aceh memiliki kekhususan, di mana Gubernur dan Wakil Gubernur dilantik oleh Mendagri di DPR Aceh, sementara Bupati/Wali Kota dilantik oleh Gubernur di DPRK masing-masing.

“Saat ini, hanya Sabang dan Aceh Timur yang masih dalam proses pembuktian. DPR Aceh mengusulkan pelantikan lebih awal agar kepala daerah bisa menghadiri acara di Istana Negara dan mengikuti retreat di Magelang” tutupnya.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang turut menyaksikan prosesi pengambilan sumpah jabatan. Muzakir Manaf dan Fadhlullah terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh yang diselenggarakan pada 27 November 2024.

Pasangan ini berhasil meraih 53,27% suara, mengalahkan pesaing mereka, Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi, yang memperoleh 46,73% suara. Pelantikan ini menandai dimulainya masa kepemimpinan baru di Aceh, dengan harapan dapat membawa perubahan positif dan kemajuan bagi provinsi tersebut. (Nurul Ali)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads