Dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar pelatihan pembuatan sabun antibakteri berbahan dasar ampas kopi dan minyak nilam bagi kelompok masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Lamglumpang, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang melibatkan tim pengabdi dari berbagai disiplin ilmu, yaitu apt. Fajar Fakri, S.Farm., M.S.Farm. (Ketua Pelaksana) dan apt. Didi Nurhadi Illian, S.Farm., M.Si. dari bidang farmasi, serta Ir. Cut Nella Asyifa, S.T., M.T. dari teknik sipil.
Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema pengabdian kepada masyarakat dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM). Salah satu tujuan dari program ini adalah meningkatkan kemandirian secara ekonomi dan sosial sekelompok masyarakat melalui pemberdayaan berbasis masyarakat.
Kecamatan Ulee Kareng dikenal sebagai sentra pengolahan bubuk kopi, yang menghasilkan limbah ampas kopi dalam jumlah besar, namun sayangnya limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, Aceh juga terkenal sebagai salah satu penghasil minyak nilam terbaik di dunia, yang memiliki banyak potensi. Melihat peluang ini, dosen dan mahasiswa USK melakukan inovasi untuk memanfaatkan limbah ampas kopi dan minyak nilam menjadi bahan tambahan dalam formula sabun cair cuci piring antibakteri.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat dengan dihadiri oleh puluhan penerima manfaat PKH. Rangkaian kegiatan pada hari pertama mencakup pemberian materi inovasi pemanfaatan limbah dan sumber daya alam lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, materi optimalisasi pemanfaatan media visual dan marketplace online sebagai strategi peningkatan ekonomi masyarakat, dan pelatihan pembuatan sabun cuci piring antibakteri berbahan ampas kopi dan minyak nilam.
Pada hari kedua, dilaksanakan kegiatan evaluasi sediaan produk sabun yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat tersebut.
“Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus mengurangi dampak limbah terhadap lingkungan. Diharapkan melalui pelatihan ini, masyarakat dapat menciptakan produk bernilai ekonomis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar apt. Fajar Fakri, S.Farm., M.S.Farm.
Ia juga menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat memotivasi penerima manfaat PKH untuk lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya, serta menciptakan lapangan kerja baru di lingkungan mereka.
Ir. Cut Nella Asyifa, S.T., M.T., yang juga menjadi narasumber, menekankan pentingnya branding dan pemasaran dalam menjual produk yang dihasilkan kelompok masyarakat PKH.
“Logo yang menarik dan strategi pemasaran yang tepat sangat diperlukan dalam penjualan produk. Optimasi pemanfaatan marketplace online memungkinkan penjual untuk meningkatkan visibilitas produk, menarik calon pembeli, meningkatkan konversi penjualan, serta memberikan pengalaman pelanggan yang optimal,” jelasnya.
Tim pengabdi juga menyerahkan peralatan dan bahan kepada penerima manfaat PKH, yang disaksikan langsung oleh Koordinator dan Pendamping PKH Kecamatan Ulee Kareng, sebagai modal awal untuk mendorong terbentuknya masyarakat ekonomi produktif di masa depan.
Djauhari Z, S.Kom., Koordinator PKH Kecamatan Ulee Kareng, menyampaikan apresiasinya, “Kami sangat berterima kasih kepada tim pengabdi atas ilmu yang diberikan dalam pelatihan pembuatan sabun ini. Antusiasme peserta sangat jelas terlihat, dan komitmen mereka untuk mengikuti kegiatan selama dua hari penuh sangat membanggakan.”
Djauhari juga berharap program ini dapat mengembangkan potensi peserta agar lebih mandiri, sejalan dengan visi kami untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Perwakilan pendamping PKH Zulfikar, S.H.I., juga menyampaikan harapannya agar semakin banyak program serupa di masa mendatang.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan wirausaha masyarakat penerima manfaat PKH,” tuturnya.
Akademisi yang turut berpartisipasi dalam program ini antara lain Mirdha Iryana, A.Md.Farm, apt., Muhammad Amin Nasution, S.Farm., M.Farm., Ir. Akmal Muhni, S.T., M.T., Dina Gunarsih, S.T., M.T., dan Ir. Zahra Amalia, S.T., M.Eng. Selain itu, mahasiswa dari program studi S1 Farmasi, S1 Teknik Geologi, dan S1 Teknik Sipil juga terlibat aktif dalam pelaksanaan kegiatan.
Ketua Departemen Farmasi FMIPA USK, apt. Tedy Kurniawan Bakri, S.Farm., M.Farm., dalam kesempatan terpisah, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi multidisiplin ilmu yang menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini.
“Keterlibatan mahasiswa dari berbagai bidang ilmu dalam pengabdian ini diharapkan menjadi langkah awal untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat, sekaligus sebagai bentuk nyata pengaplikasian ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Program pemberdayaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat penerima dan menjadi contoh nyata keberhasilan kolaborasi antara akademisi dan mahasiswa di USK.