Dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan sosialisasi budidaya dan pengolahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) melalui pemanfaatan pekarangan rumah untuk mencapai keluarga sehat dan sejahtera.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pembangunan Berkelanjutan (PKM BPB) di Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, yang melibatkan tim pengabdi dari berbagai disiplin ilmu, yaitu apt. Fajar Fakri, S.Farm., M.S.Farm. (Ketua Pelaksana) dari bidang farmasi, Ir. Akmal Muhni, S.T., M.T. dari teknik geologi, dan Ir. Cut Nella Asyifa, S.T., M.T. dari teknik sipil.
Pekarangan rumah, selain memainkan peran vital dalam kehidupan sosial ekonomi rumah tangga, juga menjadi ruang multifungsi yang dapat menunjang kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Pemanfaatan lahan kosong pekarangan rumah secara maksimal melalui budidaya TOGA merupakan upaya yang memberikan manfaat ganda bagi keluarga.
Disisi lain, Penanaman TOGA di pekarangan rumah adalah langkah kecil namun berdampak besar dalam mencapai berbagai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang berhubungan dengan kesehatan, kesejahteraan, kelestarian lingkungan, dan keberlanjutan komunitas.
Kegiatan ini mendapat antusias dari masyarakat dengan dihadiri oleh warga setempat dan penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) Gampong Keuramat. Adapun rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi budidaya dan pengolahan TOGA, pemanfaatan tata ruang pekerangan rumah, serta pengolahan tanah yang ideal untuk tanaman.
Setelah sesi sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian beberapa bibit TOGA kepada peserta, yang kemudian diajarkan cara menanamnya di pekarangan masing-masing.
“Program ini bertujuan untuk menciptakan solusi holistik yang mempromosikan kesehatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan bagi masyarakat secara menyeluruh,” ujar Fajar Fakri, S.Farm., M.S.Farm.
Ia menambahkan bahwa pemanfaatan pekarangan rumah secara maksimal tidak hanya berhubungan dengan estetika, tetapi juga sebagai langkah preventif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit.
Lebih lanjut Fajar menjelaskan, budidaya TOGA di lingkungan rumah memudahkan keluarga mengakses tanaman obat yang bermanfaat bagi kesehatan, menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kemandirian kesehatan melalui tanaman obat tradisional.
Sementara itu Ir. Cut Nella Asyifa., S.T., M.T. menyebutkan Pekarangan rumah, selain memainkan peran vital dalam kehidupan sosial ekonomi rumah tangga, juga menjadi ruang multifungsi yang dapat menunjang kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Menjaga dan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah bukan hanya berkaitan dengan aspek estetika dan kebersihan, tetapi juga menjadi investasi dalam memperkuat pondasi kesehatan, kehidupan sosial, dan ekonomi keluarga,” ujarnya.
“Tanah memiliki karakteristik yang berbeda, pemilihan tanah yang baik akan mempengaruhi kesuburan tanaman. Dengan pengolahan tanah yang tepat, tanaman TOGA dapat tumbuh dengan optimal, memberikan hasil panen yang melimpah dan berkhasiat sebagai obat alami bagi keluarga,” ujar Ir. Akmal Muhni., S.T., M.T.
Program ini juga mendapat dukungan oleh pemerintah Gampong Keuramat. Keuchik Gampong Keuramat, Kamaruddin, menyatakan bahwa inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model sukses dalam memanfaatkan lahan pekarangan rumah oleh masyarakat untuk budidaya tanaman obat.
Dalam pelaksanaannya, program PKM BPB ini melibatkan mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA, yaitu Maya Safira, Nadhira Maghfira Aqli, Orisa Amanda, dan Farhan Ashsiddiqi.
Keterlibatan mahasiswa dalam program ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui program pengabdian, mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah dalam situasi nyata, sehingga dapat membantu memecahkan berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi masyarakat.