Berkendara dengan kondisi permukaan jalan tanah serta material batu pasir yang jauh dari sentuhan aspal tentunya sudah menjadi bagian rutinitas dari para pekerja yang ada di sektor area perkebunan.
Selain dituntut untuk selalu dalam kondisi fisik yang sehat, para pekerja juga selalu diwajibkan menggunakan perlengkapan “Safety” berupa Helm, pakaian lengan panjang dan sepatu boot saat aktifitas berkendara di lingkungan kerja maupun sekitar tempat tinggal.
Demikian disampaikan M. Taufik selaku PIC EHS ( Environtment Health & Safety ) Perkebunan Lembah Bakti 1 – Aceh Singkil.
Pelatihan serta sosialisasi keselamatan berkendara menjadi bekal modul wajib secara priodik diberikan kepada seluruh karyawan, hal ini sebagai langkah antisipasi perusahaan sebelum terjadinya kasus kasus kecelakaan yang jika dibiarkan secara akumulasi dapat berdampak kerugian dikarenakan menurunnya produktifitas pekerja.
Pelaksanaan acara yang berlangsung di balai pertemuan kebun PT. AAL – PLB 1 Aceh Singkil , tepatnya pada Tgl 15 Agustus 2024 ini mengundang satuan personil tim Instruktur Safety Riding dari Capella Honda Aceh yang sudah berpengalaman dalam memberikan pelatihan Safety Riding di seluruh kalangan.
Untuk kesempatan kali ini yang menjadi peserta merupakan 30 ( Tiga Puluh ) Orang perwakilan dari mandor kebun yang tentunya diharapkan dapat menjadi penasehat keselamatan kepada para pemanen saat menggunakan sepeda motor lengkap peralatan kerja diproses perawatan maupun panen hasil kebun.
Secara teori kecelakaan dapat dicegah, jika masing masing pengendara punya sensitifitas yang tinggi dalam melihat pola pola bahaya penyebab kecelakaan saat dijalan.
Reza Novendri , salah satu pemateri sekaligus Koordinator Instruktur Safety Riding dari Capella Honda menyebutkan pihaknya memberikan modul pelatihan prediksi bahaya “ Cari _ Aman agar para peserta lebih sensitif dalam bereksplorasi melihat potensi bahaya yang ada di jalan.
Selain itu seluruh peserta diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman menggunakan alat simulasi berkendara aman ( Honda Riding Trainer ) sebagai pelengkap dalam praktek prediksi bahaya.
“dengan harapan seluruh peserta dapat lebih berhati hati serta lebih peduli atas keselamatan diri serta orang sekitar saat berkendara di jalan,” ujarnya.