Pertamina- HI Launching Program Peningkatan Kesehatan dan Penanganan Gizi Anak Stunting dan Wasting

Pertamina melalui Pertamina Fuel Terminal Meulaboh memberi dukungan terhadap penurunan stunting dan wasting di kawasan Aceh Barat melalui pelaksanaan program Peningkatan Kesehatan dan Penanganan Gizi untuk Anak Stunting dan Wasting.

Program tersebut menyasar 20 balita stunting dan wasting di Desa Rundeng dan Panggong, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Camat Johan Pahlawan Yulisman dalam sambutannya mengapresiasi program CSR Pertamina Meulaboh untuk membantu pemerintah dalam penanganan gizi di Aceh Barat terutama di wilayah Ring 1 yaitu Desa Rundeng dan Desa Panggong.

Ia berharap melalui program ini penerima program dapat memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya.

” Pentingnya imunisasi dan pemberian vitamin pada anak untuk pertumbuhan dan pencegahan stunting dan wasting. Saya harap semua aparat desa, kader posyandu dan para orang tua anak lebih concern terhadap gizi anak. Stop memberikan snack ringan kepada anak,”ujarnya.

Perwakilan dari Pertamina Meulaboh juga meminta bantuan semua pihak agar program ini berjalan lancar dan dapat membantu tumbuh kembang balita yang menjadi sasaran program gizi.

Tahun 2024 Pertamina Meulaboh menambahkan 2 program untuk wilayah Ring 1, yaitu program Pemberdayaan Kelompok Pembuatan Pelet Ikan dan program Peningkatan Kesehatan dan Penanganan Gizi untuk Anak Stunting dan Wasting di Desa Rundeng dan Desa Panggong. Pertamina peduli kesehatan masyarakat Rundeng dan Panggong dimulai dari bayi dan pada masa golden age untuk meningkatkan kecerdasan anak dan mengurangi stunting.

“Kami harap masyarakat lebih sering memberikan real food dibandingkan dengan makanan instan, karena itu kami bersama Human Initiative memberikan bahan mentah seperti telur, kacang hijau, gula dan biskuit untuk membantu anak,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat, Syarifah Junaidah berharap ibu-ibu kader juga memantau perkembangan dan pertumbuhan anak-anak, dan apabila ada masalah pertumbuhan dengan anaknya segera dikonsultasikan dengan ahli gizi di puskesmas.

“Harapannya untuk semua ibu PKK, kader posyandu dan bidan desa ikur memantau tumbuh kembang anak-anak di desa,” lanjutnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads