Di tengah perubahan tren dan permintaan konsumen yang terus berubah, bisnis hijab semakin berkembang dan menjadi salah satu sektor yang mulai dilirik dalam pasar fashion global.
Bisnis ini merupakan salah satu sektor yang menjanjikan bagi UMKM dalam industri fashion. Pelaku UMKM tentu dapat membangun merek hijab sendiri dan mengembangkannya secara berkelanjutan.
Seperti merek Ninano label label yang memanfaatkan peluang menarik ini dan terus menambah produknya tidak hanya hijab juga pakaian muslim.
Memulai usaha pada tahun 2021 lalu karena sulit menemukan jenis dan model hijab yang diinginkan, membuat Nina mencoba menghadirkan sendiri hijab seperti yang ia harapkan, “Karena kesulitan itu lah, mengapa tidak kita design dan buat sendiri saja” kata Nina, owner dari Ninano label label ini.
Motif Nusantara (batik) dan Floral menjadi identitas dari merek ini sendiri, dengan perpaduan warna kalem menambah keanggunan dari design Ninano label.
“Designnya kita sendiri dan inspirasinya dari motif-motif batik Nusantara, tujuannya mengenalkan budaya kita sendiri” ungkap Akieno, pasangan Nina dan juga pendiri Ninan.
Di Tengah kesibukan sebagai pekerja professional, copulepreneur ini tetap berusaha menluangkan waktu untuk mengembangkan usaha hijab mereka. “Kuncinya bagi tugas, kita punya jobdesk masing-masing dalam usaha ini, selalin itu saling support menjadi sangat penting” tutur Nina saat mengisi program Talkshow BSI On Air di radio Antero 102 fm.
Sependapat dengan Nina, Akieno menambahkan “sebelum ada karyawan, semua kita kerjakan berdua, mulai dari design, mencari tempat produksi hingga pemasaran. Itu dilakukan malam setelah pulang kerja.”
Setiap bulan Ninano label Label mampu menjual hingga produk hijab mereka hingga 2500 pieces dengan omset mencapai Rp.200juta. Bahan yang digunakan berkualitas premium dengan design modern, “Bahannya premium seperti yang digunakan brand terkenal, tapi kita hadir dengan harga yang lebih terjangkau dan masuk ke semua kalangan” terang Akieno.
Di tengah kesuksesan merek Ninano label yang kian dikenal luas oleh masyarakat, tidak hanya di Aceh juga di beberapa provinsi lain. Nina dan Akieno juga mengalami masa-masa berat di awal usaha mereka.
Lelah dan jatuh bangun yang dirasakan terbayar hari ini, dengan bertambahnya produk dan reseller Ninano label di kota-kota lain seperti Lhokseumawe hingga Padang.
“kesulitan kita di awal, salah satunya saja ya, harus pandai membagi waktu tapi semua Lelah itu terbayarkan hari ini, dan tentu, akan terus berusaha juga agar lebih berkembang di kemudian hari” jelas Nina.
Pada tahun 2023 lalu, Merek Ninano label menjadi pememnang BSI Aceh Muslimpreneur kategori sustainable. Ninano label terus berinovasi, dan membangun hubungan yang baik dengan konsumen untuk mencapai kesuksesan jangka panjang di pasar yang semakin kompetitif.
Salah satunya dengan cara aktif mengikuti pendampingan yang dihadirkan oleh BSI UMKM Center. “Karena salah satu harapan terbesar kita di masa mendatang, Ninano label ini bisa tampil di event-event fashion” tutup Nina.