Perpustakaan, Data dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizatoin (UNESCO) menunjukan jika indeks minat baca di Indonesia hanya 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya satu orang yang memiliki minat baca.
Hal tersebut disinggung oleh PJ Gubernur Aceh Achmad Marzuki saat membuka acara peringatan βHari Kunjungan Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca Thun 2023β di Gedung Perpustakaan Wilayah (Puswil) Aceh di Banda Aceh pada Rabu (21/11).
βMinat baca dan mengunjungi perpustakaan masyarakat Aceh dinilai masih rendah meski telah didukung oleh fasilitas yang memadaiβ kata PJ Gubernur Aceh.
Hasil riset yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, menyebutkan Indonesia berada di urutan ke-60 dari 61 negara dalam minat membaca.
βJika minat untuk membaca tidak ada tentu tidak bermakna. Saya yakin, kita (Aceh) tentu tidak ingin menjadi bangsa yang terbelakang, karena itu kita harus menumbuhkan minat bacaβ jelasnya.
Ia menambahkan minat baca lahir dari proses belajar, proses pembiasaan, pengalaman serta dukungan dari lingkungan sekitar.
Untuk mendorong minat baca masyarakat, pemerintah membangun perpustakaan, kampanye membaca, kerjasama dengan para pegiat literasi, menghadirkan pojok-pojok baca, dan penetapan Hari Kunjung Perpustakaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Edi Yandra dalam laporan tentang penyelenggaraan kegiatan Hari Kunjung Perpustakaan menyebutkan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh telah menghadirkan program dan kegiatan untuk mendukung minat baca masyarakat.
βSeperti penambahan referensi buku bacaan, peningkatana lembaga dan SDM perpustakaan dan kampanye gemar membaca dengan berkunjung ke perpustakaanβ kata edi yandra.
Tahun ini, peringatan hari kunjungan perpustakaan mengusung tema βperpustakaan, pusat literasi generasi unggulβ menghadirkan penulis buku dan pegiat literasi Beby Haryanti Dewi dan Herman RN.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada acara muai dari penganugerahan insan perpustakaan, penobatan duta arsip, pameran inklusi sosial dan UMKM, pentas seni hingga bazar buku.
Perayaan Hari Kunjung Perpustakaan ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada Pada tanggal 14 September tahun 1995 sedangkan bulan Gemar Membaca diperingati pada setiap bulan September.