Tidak kurang dari 120 wirausahawan atau UMKM diperkirakan akan ambil bagian dalam pra-kongres Aceh Business Forum (ABF). Saat ini sudah 85 wirausahawan dan UMKM dari Aceh yang mengkonfirmasi kehadiran.
Hal itu disampaikan Ismail Rasyid, salah seorang pengusaha Nasional Multimoda Transport PT. Trans Continent ( ROYAL Group) , yang juga ketua Ikatan Alumni USK Jabodetabek, memprakarsai kegiatan pertama ini.
Ia menyebutkan, Aceh Business Forum (ABF) adalah suatu wadah perhimpunan para wirausahawan/UMKM Aceh untuk membangun jaringan (networking) seluruh Indonesia dan juga pasar Global.
ABF ini terlahir dari gagasan Bidang Pengembangan Ekonomi & Usaha (BPEU) Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM) untuk memfasilitasi semua pelaku UMKM Aceh menuju pasar Nasional dan Global.
Dalam Perjalanannya, gagasan ini ditopang oleh 4 pilar masing-masing, PP TIM, Pelaku wirausahawan/UMKM Aceh, Universitas Syiah Kuala (USK) dan Ikatan Alumni USK Jabodetabek.
Dalam list kehadiran tersebut ketua PP TIM Muslim Armas dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kemitraan dan Bisnis USK Dr. Taufiq Saidi juga sudah mengkonfirmasi hadir.
Muslim Armas yang merupakan ketua umum PP TIM (Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda) yang juga merupakan pengusaha Nasional Asal Aceh, turut mendorong kegiatan silaturrahim ini dan berikhtiar menjadi “entry point” kemajuan wirausahawan/UMKM Aceh di pentas Nasional dan Global.
Keyakinan ini menjadi bukan sekedar “cet langet” karena dukungan oleh pelaku dunia usaha dan akademisi USK yang merupakan Jantoeng Hate Rakyat Aceh.
“List kehadiran yang merupakan lampiran Press Release ini menjadi bukti nyata betapa antusias para wirausahawan/UMKM Aceh,” ujarnya.
Salah seorang inisiator pertemuan Munzir Al Munir menjelaskan mereka yang akan hadir adalah anak-anak muda Aceh pelaku UMKM yang sudah eksis di Jakarta, seperti Firmansyah Asnawi (Bisatopup), Roza Sahputra, dan lainnya. Disamping itu, pelaku UMKM di Aceh seperti Usuluddin, Doddy Minyeuk Pret, Khairul Ija Krong, Azwir Nazar Cahaya Aceh, Nazar Nyak Baeek (Tour/Travel), Jidat Aceh Coffee Land, banyak lainnya.
Setelah silaturrahim ini kata dia akan ada agenda yang sama di Jakarta sehingga terbangun sinergitas yang comprehensive antara pelaku wirausahawan Nasional dan daerah Aceh.
Ia menegaskan, ABF ini sendiri merupakan organisasi independen, tidak berafiliasi dengan partai politik manapun, mengedepankan prinsip pluralisme dan kesetaraan / egaliter, Tetapi fokus pada ” Business Oriented” Untuk kemajuan dunia usaha / UMKM Aceh.
“Semoga niat tulus mulia ini mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat Aceh,” pungkas Munzir yang merupakan ketua bidang pengembangan ekonomi dan usaha Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda.