Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya dayah-dayah di Provinsi Aceh, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh menyelenggarakan Pengukuhan dan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) Aceh.
Kegiatan berlangsung Kamis (1/12/2022) di Auditorium Teuku Umar Bank Indonesia Provinsi Aceh, Banda Aceh, kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pihak termasuk DPP HEBITREN Pusat, Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh.
Tgk H. Rasyidin H Ahmad SE, S.Sos atau yang lebih dikenal sebagai Waled NURA dilantik sebagai Ketua HEBITREN Aceh, bersama sejumlah tokoh-tokoh dan pelaku ekonomi dayah di Aceh sebagai Dewan Pengurus Harian HEBITREN Aceh untuk periode 2022-2027.
Dalam sambutannya sebagai Ketua HEBITREN Aceh, Waled NURA mengatakan bahwa Aceh adalah daerah dengan jumlah pesantren atau dayah terbanyak di luar pulau Jawa. Tantangannya adalah bagaimana mempersatukan dayah-dayah ini jumlahnya sekitar 1600 di seluruh Aceh menjadi kekuatan ekonomi.
Ia juga mencetuskan resolusi ekonomi dayah Aceh untuk memperkuat ketahanan pangan dan menahan inflasi sehingga nantinya akan membawa kesejahteraan ummat. Dengan kondisi HEBITREN Aceh yang masih baru, Waled NURA juga mengajak semua pihak untuk terus mendukung gerakan penguatan ekonomi dayah melalui HEBITREN.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh, Achris Sarwani, menjelaskan bahwa HEBITREN Aceh ini merupakan salah satu milestone penting dari blueprint (cetak biru) dan roadmap (peta jalan) pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Aceh.
Oleh karena itu, HEBITREN harus berjalan dengan baik dan Bank Indonesia siap bersama dengan para pimpinan dayah di Aceh untuk mengembangkan HEBITREN. Salah satunya adalah memfasilitasi kunjungan HEBITREN Aceh ke Jawa Timur untuk melihat langsung pengalaman dari penguatan ekonomi berbasis pesantren.
Untuk diketahui, HEBITREN merupakan wadah penguatan kemandirian pesantren/dayah yang ditujukan untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di pondok pesantren.
Lahirnya HEBITREN secara nasional tidak lepas dari dukungan Bank Indonesia sejak Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pertama pada tahun 2014 yang diselenggarakan di Surabaya. Namun Hebitren secara resmi baru dilaunching secara nasional pada tanggal 7 Agustus 2020 dalam momentum momentum Kick Off Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-7 dan disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin.
HEBITREN sudah tersebar di sejumlah provinsi termasuk di Papua, sehingga Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam juga didorong untuk mewujudkannya.
Adapun struktur lengkap kepengurusan HEBITREN Aceh adalah sebagai berikut:
Dewan Kehormatan
Gubernur Aceh
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh
Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA)
Dewan Pakar
Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Lhokseumawe
Direktur Bank Aceh Syariah
Direktur Regional CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh
Dewan Pembina
Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Ketua)
Tgk. H. Faisal Ali : Sekretaris
Tgk. H. Abu Yazid Al Yusufi : Anggota
Tgk. H. Husaini A. Wahab : Anggota
Tgk H. Anwar Usman Kuta Krueng : Anggota
Dewan Pengurus Harian
Tgk H. Rasyidin H Ahmad SE, S.Sos.I : Ketua
Tgk H. Hidayat Muhibuddin Waly SE : Wakil Ketua I
Dr. Tgk H. Muntasir A Kadir : Wakil Ketua II
Tgk. Salman. S.HI., M. Sh : Sekretaris
Tgk. Mudatsir : Wakil Sekretaris
Tgk. Zulkarnain : Bendahara
Tgk. Mukhlis Amin : Wakil Bendahara