International Conference on Islamic Civilization (ICONIC) Pascasarjana Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh akan digelar pada 27-28 Oktober 2022 mendatang, selanjutnya juga digelar Ar-Raniry International Conference on Islamic Studies (ARICINS).
Kegiatan tersebut telah menjadi agenda akademik tahunan UIN Ar-Raniry dalam rangka memperingati Milad ke 59 tahun 2022.
Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Prof Eka Srimulyani, MA PhD dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/10/2022) mengatakan, dalam rangka memeriahkan hari milad ke 59 UIN Ar-Raniry, serangkaian kegiatan telah dan akan dilaskanakan, salah satunya konferensi internasional ICONIC yang akan berlangsung pada 27-28 Oktober mendatang.
“Sebagaimana harapan Rektor Prof Mujiburrahman, bahwa dalam memperingati milad UIN Ar-Raniry dapat dilaksanakan berbagai kegiatan baik dalam konteks akademik maupun sosial. Untuk itu, konferensi tahunan Pascasarjana UIN Ar-Raniry,” ujarnya.
Prof Eka menyebutkan, ada dua kenferensi internasional yang digelar UIN Ar-Raniry pada bulan milad ini, yaitu ICONIC dan ARICIS, ini menjadi bagian puncak “kenduri akademik” pada peringatan milad ke 59 UIN Ar-Raniry. Konferensi tersebut akan dibuka dalam kegiatan Rapat Senat Terbuka Milad UIN Ar-Raniry yang dirangkai dengan Orasi Ilmiah pada 25 Oktober mendatang.
Direktu Pascasarjana Eka Srimulyani menambahkan, ICINIC 2022 mengusung tema yang cukup actual, melihat posisi dan existensi serta bagaimana agama menjadi solusi dalam persoalan-persoalan kekinian yang identik dengan perkembangan tekhnologi dan digital yang berkembang pesat disertasi dengan arus perubahan sosial lainnya telah mendera dunia secara global, tidak hanya di Aceh atau Indonesia saja.
“Untuk itu, peran penting dunia kademik untuk berkontribusi secara ide, pemikiran dan gagasan terhadap persoalan kemasyarakatan dan kemanusiaan yang sedang terjadi melalui kajian yang akan memberi dampak bagi perubahan dan kebijakan. Pascasarjana Ar-Raniry mengundang beberapa pakar dalam dan luar negeri yang memiliki kepakaran dalam bidangnya. Tema ini penting untuk menjembatani antara kajian sosial tentang Peradaban Islam dalam konteks perkembangan teknologi modern dan dinamika perubahan sosial yang berkembangan sangat pesat,” kata Prof Eka.
Wakil Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Prof Dr Teuku Zulfikar, Med ditunjuk sebagai penanggung jawab konferensi ICONIC 2022, mengatakan, bahwa kegiatan internasional ICONIC-III diharapkan bukan hanya menjadi sebuah kegiatan akademik yang membicarakan pengetahuan di menara gading saja, namun juga dapat menjadi ajang mendiskusikan masalah-masalah sosial dalam masyarakat agar dapat melahirkan kebijakan untuk menyelesaikannya.
“ICONIC ini merupakan yang ketiga digelar di Pasacasarjana UIN Ar-Raniry, ini juga menjadi bagian untuk mendukung visi dan misi universitas dan membawa keberadaan kampus ke arah kemaslahatan bagi peradaban,” kata Prof Zul.
Sementara itu, ketua panitia ICONIC-III, Teuku Zulyadi, PhD mengatakan konferesi nantinya terpusat di Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry. Dalam konferensi tersebut akan hadir sebagai pembicara beberapa akademisi internasional, antara lain Prof Dr Mohd Roslan bin Mohd Nor dari University of Malaya, Malaysia, ia merupakan seorang pakar sejarah dan peradaban Islam.
Selanjutnya, akan hadir Prof Jurgen Ruland dari Department of Political Science, University of Freiburg, Jerman, yang merupakan seorang ahli Politik International, dan Dr syekh Omar Bin Muhammad Kalash dari Lebanon, pakar dalam bahasa, linguistik dan pendidikan.
Selain itu juga akan hadir beberapa pakar dari Indoensia, di antaranya Prof Dr Zaenuddin Hudi Prasojo, direktur pascasarjana IAIN Pontianak, Prof Dr Martin Kustati, M Pd, Rektor UIN Imam Bonjol, Prof Dr Phil Asfa Widiyanto, MAg dari IAIN Salatiga, Prof Dr H Moh Ishom Yuqi, MAg dari Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof Siti Aisyah Kara, MA PhD dari UIN Alauddin Makasar.
Lebih lanjut kata Zulyadi, selain pembicara undangan tersebut juga akan dihadiri oleh 160 cendikiawan dari berbagai universitas di Indonesia yang juga akan mempresentasikan hasil penelitiannya. Para pembicara dibagi dalam beberapa topik yaitu Fiqh Modern, Pendidikan Islam, Ilmu Agama Islam, Pendidikan Agama Islam, Hukum keluarga, Pendidikan Bahasa Arab, Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Komunikasi Penyiaran Islam, dan Ekonomi Syari’ah.
“Sejauh ini sudah ada pendaftar dari Jakarta, Yogyakarta, Bengkulu, Palembang, Sumatera Utara, dan beberapa kampus lainnya. Dari pakar-pakar tersebut kita sangat yakin ICONIC kali ini dapat berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di kampus dan memberikan manfaat unutk masyarakat secara luas,” tutup Panitia.