Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar menjadi narasumber seminar yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Siswa Kader Dakwah (Iskada) Kota Banda Aceh, di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kota Banda Aceh, Sabtu (24/9/2022).
Seminar tersebut mengusung tema “Syariat Islam di Mata Milenial”. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus OSIS SMA/sederajat se-Kota Banda Aceh, Sabtu (24/09/2022).
Dalam seminar itu turut menghadirkan pemateri dari Kadis Syariat Islam Kota Banda Aceh, Ridwan Ibrahim, Ketua DPP Iskada Aceh, Azwir Nazar, dan Duta Bahasa, Fakhira. Sementara moderator dipandu oleh Rais Salju.
Dalam paparannya, Farid Nyak Umar menyampaikan saat ini, Banda Aceh mengalami bonus demografi, dimana jumlah usia produktif melebihi 60 persen dari total penduduk Banda Aceh. Generasi muda diharapkan terlibat dalam penegakan Syariat Islam, karena pemuda merupakan pemimpin di masa yang akan datang.
“Pemuda hari ini merupakan pemimpin masa depan. Jadi generasi milenial harus menyiapkan diri sebagai penyambung estafet kepemimpinan. Karena zaman terus berubah, waktu berganti dan teknologi informasi berkembang sangat cepat,” papar Farid.
Menurut Farid, pendekatan dakwah terhadap generasi milenial perlu dilakukan melalui pemanfaatan media komunikasi dan teknologi. Sebab generasi milenial suka dengan kebebasan, senang melakukan personalisasi, mengandalkan kecepatan informasi yang serba ingin cepat, senang belajar dengan lingkungan yang inovatif, serta aktif berkolaborasi dan hyper dengan kemajuan teknologi. Karena itu kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara baik, agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.
“Potensi anak muda milenial sangat besar. Ini harus digunakan untuk hal-hal positif, agar tidak terjerumus pada narkoba, pergaulan bebas dan tindakan kriminal lainnya. Sebab generasi muslim milenial mudah beradaptasi, melek teknologi, aktif di medsos, dan berpikir terbuka. Mereka generasi harapan yang akan menentukan berhasil atau gagalnya penegakan syariat di Banda Aceh,” ungkap Farid yang juga Ketua DPD PKS Banda Aceh.
Farid juga menjelaskan, generasi milenial perlu menjadi pribadi positif. Melihat sesuatu dari sudut pandang yang positif dan melakukannya dengan optimis. Lalu mereka juga harus progresif terhadap tantangan dan perubahan dengan ikut terlibat aktif menanggapi isu kekinian. Seperti penegakan syariat Islam di kota Banda Aceh.
“Generasi milenial tidak boleh menjadi pribadi yang pesimis, apalagi apatis. Tidak ditentukan oleh lingkungan dan orang lain, tapi harus PD dalam menentukan sikap, dan mampu memvisualisasikan dirinya,” katanya.
Kedepan generasi milenial kata Farid, juga perlu menyiarkan dakwah islam dan penerapan syariat Islam di Aceh kepada sesama generasi milenial dan dunia luar dengan menggunakan sarana IT dan media sosial.
“Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki dunia saat ini milenial Islam bisa aktif dan kreatif membuat konten dakwah islam yang menarik dan mudah dipahami,” ujar Farid yang juga kader Iskada itu.
Farid menambahkan, dengan kemajuan teknologi milenial bisa membuat even kreatif yang menarik minat generasi muda dengan muatan dakwah. Mendirikan berbagai komunitas dan mensyiarkan dakwah Islam yang berbasis komunitas.
“Menjadi da’i milienial kekinian dengan tema-tema dakwah tentang remaja dan generasi muda, namun tetap cool dan syar’i, ” tuturnya.