Dinas Peternakan Aceh melatih 100 petugas medik dan paramedik dari seluruh kabupaten/kota se-Aceh.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan pengetahuan dan kompetensi petugas, agar dapat diimplementasikan sebagai petugas yang profesional dan handal.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, saat membuka secata resmi Pelatihan Petugas Puskeswan se-Aceh Tahun 2022 di Hotel Madinatul Zahra, Selasa (9/8/2022) malam.
“Pelatihan terhadap 100 petugas Puskeswan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para petugas medik dan paramedik serta untuk menyamakan persepsi. Kegiatan ini juga merupakan salah satu program prioritas, dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit hewan di Aceh secara berkelanjutan,” ujar Zalsufran.
Zalsufran menambahkan, pelatihan Puskeswan se-Aceh ini juga bertujuan untuk meningkatkan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, dalam mewujudkan populasi hewan dengan produktifitas yang tinggi. Sehingga status kesehatan hewan dapat optimal dan produk Pangan Asal Hewan (PAH) yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
“Puskeswan merupakan ujung tombak bidang kesehatan hewan yang berada di kecamatan atau di lokasi padat ternak. Sedangkan tugas pokok Puskeswan adalah melakukan pelayanan kesehatan hewan sesuai wilayah kerja yang ditetapkan. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan sistem kesehatan hewan Nasional, maka pelayanan hewan adalah salah satu unsur penting agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani peternak, khususnya peternakan rakyat,” kata Zalsufran.
Oleh karena itu, sambung Zalsufran, Dinas Peternakan Aceh melalui bidang kesehatan hewan dan veteriner terus melakukan pembinaan dan pengawasan, sesuai dengan perannya terhadap keberadaan Puskeswan terutama dalam upaya mendorong peningkatan pelayanan secara langsung kepada masyarakat di tingkat kecamatan dan gampong.
Zalaufran mengungkapkan, saat ini telah ada sebanyak 105 unit Puskeswan yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh.
Dalam sambutannya, Zalsufran menyampaikan beberapa pesan kepada para peserta pelatihan. Kadisnak berpesan agar petugas Puskeswan khususnya medis dan paramedis se-Aceh dapat melaksanakan pelayanan kesehatan hewan secara optimal.
Selanjutnya, pata petugas Puskeswan se-Aceh dapat mengidentifikasi segala permasalahan dan kendala-kendala yang ada dalam penanganan penyakit hewan di tingkat lapangan dan menyiapkan alternatif yang bisa dilaksanakan sebagai upaya penyelesaian dalam penanganan penyakit hewan menular strategis secara berkesinambungan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas Puskeswan se-Aceh yang tetap bersemangat menjaga kesehatan hewan walau dengan berbagai keterbatasan,” pungkas Zalsufran.