Masyarakat Muslim di Indonesia, besok dan lusa, tanggal 27-28 Mei tahun 2022 akan dihadapkan dengan peristiwa dikenal dengan istilah Istiwa A’zham atau Rashdul Qiblah.
Fenomena alam yang jarang terjadi, yakni matahari melintas tepat di atas Ka’bah. Peristiwa ini bisa digunakan untuk cek ulang arah kiblat masjid, mushalla dan rumah masing-masing.
Hal ini disampaikan Kabid Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Aceh, Drs H Azhari di Banda Aceh, Kamis 26 Mei 2022.
“Matahari melintas tepat di atas Ka’bah, hari Jum’at dan Sabtu Pukul 16.18 WIB,” kata Azhari.
Dikatakannya, peristiwa ini bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi atau cek ulang posisi arah kiblat.
“Peristiwa alam ini terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka’bah,” katanya.
Ia menjelaskan cara menentukan ketepatan arah kiblat, yaitu dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu:
1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom
Kata Azhari, ketika matahari melintas di atas Ka’bah, bayangan semua benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk lurus ke arah kiblat.
“Bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka’bah,” sebutnya.