Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh bersama dengan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan (P-P2Par) ITB melaksanakan kegiatan diseminasi kajian vision master plan pengembangan Pulau Banyak yang diselenggarakan di Auditorium Teuku Umar Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Achris Sarwani, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, dan dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Provinsi Aceh sekaligus sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan RI di Aceh, Instansi Vertikal, Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA), Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten (SKPK) Aceh Singkil, perbankan syariah, pegiat wisata serta media massa.
Diseminasi kajian vision master plan (VMP) ini merupakan penjelasan dari serangkaian hasil kajian yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh singkil dan P2Par ITB dalam rangka mendorong tumbuhnya sentra pariwisata di Provinsi Aceh sesuai dengan potensi sumber daya daerah.
Hasil kajian VMP pengembangan Pulau Banyak diharapkan dapat menjadi rujukan bagi seluruh pihak dalam rangka pengembangan Pulau Banyak sebagai destinasi wisata yang memenuhi aspek Atraksi, Akses, Amenitas dan Ansilari (4A).
Acara diawali dengan sambutan Bupati Aceh Singkil yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil Ir. Muzni Sp., yang menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia perihal hasil kajian VMP Pulau Banyak.
Tindak lanjut dari hasil kajian ini diharapkan dapat mendorong peluang masuknya investor dalam rangka pengembangan pariwisata di Aceh Singkil.
Nantinya, kajian yang telah dilakukan akanDorong Pertumbuhan Pariwisata, BI Gelar Diseminasi KajianVision Master Plan Pengembangan Pulau Banyak digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sebagai panduan pengembangan wisata di Pulau Banyak yang berkelanjutan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Achris Sarwani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh menjelaskan bahwa Aceh memiliki potensi unggulan yang dapat dikembangkan yaitu pariwisata.
Sektor parwisata dianggap sebagai sektor yang memiliki multiplier effect dan sebagai trigger yang baik bagi perkembangan sektor lainnya. Membangun sebuah destinasi wisata yang baik diperlukan adanya pemahaman mengenai indikator pariwisata seperti Amenitas, Atraksi, Akses, dan Ansilari untuk menjadikan sebuah destinasi wisata yang berkesinambungan.
Sebagai advisor/strategic partner bagi pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan ekonomi, BI secara aktif memberikan rekomendasi dan masukan berbasis pada kajian dan data yang salah satunya adalah penyusunan kajian pedoman dan acuan tentang arah pengembangan pariwisata (Vision Master Plan) kawasan Pulau Banyak, agar di masa depan dapat berkembang sesuai dengan keunggulan potensi yang dimiliki dan didukung semua sektor.
“Kami akan terus bersinergi dengan melakukan monitoring, evaluasi, dan pendampingan sebagai tindak lanjut kajian ini dalam mengembangkan Pulau Banyak sebagai sebuah destinasi wisata” pungkas Achris.
Yani, sebagai salah satu narasumber diseminasi Kajian VMP pengembangan Pulau Banyak memaparkan terkait dengan visi pengembangan Pulau Banyak sebagai destinasi wisata petualangan bahari internasional dengan branding “The Light of Ecomarine Adventures”.
“Kawasan Kepulauan Banyak sebagai destinasi pariwisata petualangan bahari berwawasan lingkungan yang memberikan cahaya benderang dalam mengajak pada nilai-nilai kebaikan, kemakmuran, serta memberikan manfaat dan kebaikan bagi semua, baik itu masyarakat, wisatawan, dunia usaha, pemerintah, dan juga bagi kelestarian sumber daya alam dan budaya”, tutur Yani.
Terdapat empat tahapan yang diusulkan dalam vision master plan Pulau Banyak. Tahap pertama adalah penyiapan masyarakat dan kelembagaan pariwisata, tahap kedua adalah perkembangan produk pariwisata berkualitas, tahap ketiga adalah pengembangan jejaring produk dan pariwisata berkualitas, serta tahap ke empat adalah percepatan pengembangan destinasi pariwisata internasional.
Selanjutnya Kepala Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh, sekaligus sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan RI di Aceh, Safuadi memberikan apresiasi atas penyusunan kajian VMP yang telah diinisiasi oleh Bank Indonesia dan menyampaikan bahwa kajian perencanaan yang telah disusun harus segera direalisasikan.
“Pengembangan Pulau Banyak dapat diakselerasi dengan penerapan kawasan ekonomi khusus pariwisata” kata Safuadi. Pengembangan Pulau Banyak dapat memanfaatkan dan mereplikasi success story yang sudah ada seperti Tanjung Kelayang dan Mandalika.
Dari sisi pembiayaan, pengembangan kawasan ekonomi khusus Pulau Banyak dapat menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebagai salah satu alternatif yang dapat dilakukan.
Kajian Vision Master Plan Destinasi Pariwisata Kepulauan Banyak diharapkan dapat menghasilkan dokumen perencanaan kepariwisataan Kawasan Kepulauan Banyak dalam bentuk rencana induk kawasan pariwisata sebagai pedoman pembangunan dan pengelolaan kepariwisataan yang berlandaskan nilai-nilai agama dan prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.