Rombongan delegasi Pemerintah Aceh telah berada di Dubai, Uni Emirat Arab sejak beberapa hari terakhir.
Kunjungan kedinasan itu dipimpin Gubernur Aceh, untuk menghadiri dua agenda besar yang telah dijadwalkan sebelumnya.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA di Banda Aceh.
Kedua agenda tersebut, yaitu pertama, terkait kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Uni Emirat Arab. Selain menghadiri Dubai Expo, Dalam kunjungan itu Presiden juga dijadwalkan menyaksikan penandatanganan MoU Pemerintah Aceh dan Murban Energy terkait investasi di Pulau Banyak Aceh Singkil.
Terkait hal itu, Presiden Jokowi bahkan memerintahkan langsung Gubernur Aceh untuk hadir ke Dubai guna menyukseskan penandatanganan MoU Pemerintah Aceh dan Murban Energy.
Perintah itu disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Aceh dalam kunjungannya Kamis (16/9/2021) lalu.
“Dalam hal ini Gubernur Aceh bagian dari delegasi Presiden Indonesia. Penandatanganan MoU direncanakan pada 2-4 November 2021 di Abu Dhabi,” ujar MTA.
MTA juga menerangkan, mengingat pentingnya agenda penandatanganan MoU antara Pemerintah Aceh dan Murban Energy terkait investasi Pulau Banyak yang langsung dihadiri oleh Presiden bersama beberapa Menteri, maka Gubernur menyimpulkan wajib hadir walau harus memakai alat bantu jalan sebagaimana saran tim medis.
Hal itu dikarenakan kondisi fisik Gubernur yang belum lama ini mengalami kecelakaan dan harus menjalani operasi.
Selain itu, kata MTA, terkait penandatanganan MoU dengan Murban Energy, Gubernur juga mengikutsertakan beberapa pihak dan pejabat terkait. Seperti pimpinan DPRA beserta komisi terkait, pejabat terkait dan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil yang semua itu menjadi bagian dari delegasi Indonesia.
Sementara itu, agenda kedua Nova di Uni Emirat Arab yakni untuk mengikuti Event Dubai Expo. Dalam hal ini Pemerintah Aceh ikut serta memenuhi undangan Kementerian Perdagangan RI.
“Dimana Pemerintah RI diundang oleh pihak Uni Emirat Arab untuk ikut serta pada event “World Expo Dubai” yang diikuti oleh lebih dari 193 negara dunia. Pihak Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan mengundang Pemerintah Daerah termasuk Aceh untuk ambil bagian dalam event Dubai Expo yang sempat tertunda akibat pandemi tersebut,” sebut MTA.
Pada event Dubai Expo, lanjut MTA, Aceh mengikuti tiga agenda, yakni business forum yang melibatkan DMPTSP, BPKS dan PT PEMA, kemudian Kesenian Aceh (cultural performance) yang melibatkan Disbudpar dan pemeran produk UMKM yang melibatkan Disperindag dan Bank Aceh Syariah.
Di sana Pemerintah Indonesia juga akan mempromosikan potensi-potensi investasi seluruh Indonesia kepada negara luar, termasuk Aceh.
Lebih lanjut, kata MTA, Dubai Expo ini berlangsung selama 6 bulan, dan Pemerintah Indonesia akan ikut ambil bagian secara full time.
Terkait jadwal, secara tentative telah diatur oleh pihak pemerintah pusat dengan membagikan beberapa kementerian dan pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, Aceh mendapatkan jadwal yang sangat istimewa bersamaan dengan kehadiran Presiden. Kita akan ikut Dubai Expo sejak 29 Oktober – 4 November 2021,” kata MTA.
Untuk event Dubai Expo, Pemerintah Aceh juga disebut mengikutsertakan beberapa dinas terkait seperti Disbubpar, Disperindag dan DPMTSP. Selain itu turut ikut juga BPKS, PT. PEMA, HIPMI, Bank Aceh Syariah, Dekranasda dan Tim Kesenian dari ISBI.