Berbagai upaya dilakukan pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota di Aceh untuk mengatasi pandemi Covid-19, sehingga kehidupan masyarakat bisa normal Kembali seperti sedia kala.
Selain upaya-upaya penanganan secara medis seperti penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi, upaya non-medis juga gencar dilaksanakan, seperti kegiatan zikir doa meminta kepada Allah swt agar musibah ini cepat berlalu.
Hasil kerja keras dari semua pihak itu mulai terlihat. Terakhir sebagaimana Instruksi Mendagri yang dikeluarkan 18 Oktober 2021 disebutkan bahwa tidak ada lagi wilayah di Aceh yang masuk katagori PPKM level 4 atau zona merah. Sebaliknya untuk Aceh hanya berlaku PPKM level 2 dan 3.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto menyebutkan, daerah dengan pemberlakuan PPKM level 2 di Aceh saat ini berlaku untuk kota Banda Aceh dan Aceh Tenggara. Sedangkan wilayah dengan PPKM Level 3 yaitu Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Tengah, dan Aceh Barat.
“Selanjutnya yang juga masuk PPKM level 3 adalah Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Simeulue, Aceh Singkil, Bireuen, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie Jaya, Kota Sabang, Lhokseumawe, Langsa, dan Subulussalam,” ujar Iswanto.
Menurut Iswanto, data terbaru menunjukkan perkembangan yang sangat positif terkait penanganan Covid-19 di Aceh, dimana angka positif covid-19 terus menurun dan angka kesembuhan terus meningkat.
Iswanto berharap keadaan bisa terus membaik, dimana angka penularan semakin kecil sehingga PPKM di Aceh bisa berakhir.
Iswanto juga menyampaikan harapan Pemerintah Aceh kepada seluruh masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, serta menyukseskan vaksinasi. Hal itu diharapkan menjadi pintu awal menuju kekebalan kelompok sehingga pandemi ini dapat berlalu.
“Dalam hal ini Pemerintah Aceh juga sangat mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang terus menyukseskan vaksinasi,” kata Iswanto.
Sementara itu ditempat terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, kondisi Pandemi Covid-19 Aceh yang kian membaik tidak terlepas dari peran serta semua elemen masyarakat dalam Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Selama PPKM mobilitas sosial dari dan keluar Aceh relatif rendah, begitu juga mobilitas sosial antarkabupaten/kota.
Pada sisi yang lain, kata Saifullah, masyarakat makin terbiasa dengan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Kemudian, lanjutnya, cakupan vaksinasi Covid-19 juga terus meningkat di kabupaten/kota. Semua itu berkonstribusi menahan lajunya transmisi virus corona di tengah-tengah masyarakat.
Satgas Covid-19 Aceh juga mengajak semua pihak untuk merawat kondisi yang telah dicapai Aceh saat ini dan melanjutkan upaya pengendalian transmisi virus corona. Sebab, menurutnya, di zona kuning kasus konfirmasi baru masih ditemukan, transmisi virus dari luar daerah (imported case) masih bisa terjadi, dan begitu juga transmisi di tingkat rumah tangga.
Semua kemungkinan tersebut dapat diputuskan dengan perilaku normal baru (new normal) tetap memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan di ruang dan di dalam transportasi publik.
Walikota Banda Aceh Aminullah Usman bersyukur ditetapkannya Banda Aceh sebagai daerah PPKM level 2. Ia berharap kepada seluruh warga kota Banda Aceh untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat, tidak lengah dan terus waspada akan kondisi sekitar meskipun keadaan semakin membaik.
“Yang kita harapkan semua adalah badai pandemi ini cepat berlalu. Mohon semuanya terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, dan tetap mawas diri. Kita berharap Banda Aceh segera melandai ke zona hijau akhir tahun ini,” ujar Aminullah.
Vaksinasi Tak Berhenti
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Ace yang juga Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Aceh, Muhammad Iswanto, mengatakan, pemerintah terus menggencarkan komitmennya untuk melaksanakan vaksinasi massal Covid-19 bagi masyarakat.
Khusus untuk masyarakat umum tempat gerai vaksinasi setiap harinya tersedia di Banda Aceh Convention Hall (BACH), sementara untuk pelajar dilakukan di sekolah masing-masing dan untuk santri di dayah atau pesantren.
Ia menyebutkan hingga saat ini cakupan vaksinasi Covid-19 secara keseluruhan di Aceh sudah mencapai 28,1 persen, atau 1.130.938 orang dari total sasaran sebanyak 4.028.891.
Sedangkan vaksinasi dosis II Aceh sudah sekitar 14,3 persen, atau 577.153 orang. Proges vaksinasi Aceh akan meningkat apabila vaksinasi di kabupaten/kota sukses.
“Cakupan vaksinasi Covid-19 Aceh sangat tergantung pada progres vaksinasi yang berjalan seluruh kabupaten/kota. Dari 23 kabupaten kota di Aceh, kota Banda Aceh saat ini paling tinggi cakupan vaksinasinya dan Aceh Utara masih terendah,” lanjutnya.
Doa dan Zikir Berlanjut
Selain penanganan secara medis, upaya non-medis juga rutin dilaksanakan berupa zikir dan doa bersama, baik langsung maupun virtual. Kegiatan dilaksanakan dengan protokol Kesehatan yang ketat.
Zikir dan doa untuk keselamatan dari pandemi covid-19 setidaknya sudah dimulai sejak 15 Juli 2021. “Ketika semua upaya tiada henti sudah kita lakukan, maka kini kita kembali memohon kepada Allah, pasrah dan menundukkan diri di hadapannya,” kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat memberikan arahan sesaat sebelum zikir dan doa perdana dimulai 15 Juli 2021 lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Nova mengajak segenap aparatur Pemerintah Aceh untuk bersyukur kondisi di Aceh sedikit lebih baik. Namun demikian, perhatian dan doa wajib diiringi untuk saudara-saudara di daerah yang sedang mengalami kesulitan.
Di samping itu, Nova mengimbau kepada para aparatur Pemerintah Aceh, agar bisa tampil sebagai teladan dalam menjalankan protokol kesehatan di tengah-tengah masyarakat. Ia meminta ASN mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, dengan terlebih dahulu menjadi contoh yang baik.
“Hanya kepada Allah kita mohon ampun dan pertolongan agar ikhtiar selama ini dapat mengakhiri pandemi. Dan kita dapat beraktivitas seperti sedia kala,” kata Nova.
Nova menyampaikan bahwasanya dalam menghadapi pandemi covid-19 ini, penanganan dan pencegahannya harus dilakukan pada dua arah atau dua level, yaitu level kemanusiaan dan level ketuhanan.
“Dengan kerja keras Insya Allah kita akan mampu menghadapi pandemi ini. Kerja kita harus lebih keras, do’a kita harus lebih banyak lagi. Selain itu, kesadaran bersama juga harus dibangkitkan. Mari secara bersama kita hilangkan sakwasangka, bangkit dan bekerja secara bersama dan jangan lupa untuk terus memanjatkan doa,” ujar Nova.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Sekda Aceh Taqwallah kerap hadir langsung dalam kegiatan zikir dan doa keselamatan dari pandemi covid-19 tersebut. Bahkan menyapa langsung secara virtual ASN dan pelajar diseluruh daerah. Bahkan sebelumnya Sekda Aceh memberikan arahan langsung kegiatan zikir dan doa bersama pemerintah Aceh secara Virtual di Papua disela-sela menghadiri penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
“Meski kasus terus menurun, ikhtiar dan berbagai usaha, tidak boleh mengendur. Zikir dan doa kita setiap pagi ini akan terus berlanjut meski kasus covid menurun dan membaik,” kata Sekda Taqwallah, dalam zikir dan doa bersama pada Kamis (21/10/2021).
Iqbal