Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mendukung tampilnya pengusaha muda asal Aceh di event Specialty Coffee Expo 2021, di New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat, pada 30 September-3 Oktober 2021 mendatang.
“Pada dasarnya kita bersyukur dan bangga atas keikutsertaan ini, apalagi terkait dengan kopi. Karena ada optimisme yang kuat menyangkut kopi arabika Gayo yang sudah dikenal seluruh dunia, bahkan banyak pihak menyebut bahwa cita rasa kopi Gayo ini adalah yang terbaik sejagad,” kata Nova dalam pertemuan dengan CEO Beupahkupi Maulana Wiga, di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Selasa (14/09/2021) hari ini.
Menurut Gubernur Nova, untuk memenuhi ekspektasi pasar dan publik, Pemerintah Aceh komit untuk terus mengembangkan performa kopi gayo dalam segala aspek.
“Bulan lalu, kita juga melakukan ekspor kopi bersama dengan Presiden. Dan itu yang ketiga kalau tidak salah selama pandemi, dengan menampung kopi dari beberapa pengusaha kopi,” katanya.
Menurut Gubernur, permintaan kopi Aceh saat ini dinilai meningkat, sehingga selama pandemi ini Aceh rutin mendapatkan undangan dari luar negeri, terutama pada acara-acara besar yang secara khusus menampilkan komoditas kopi Aceh. “Semua itu, karena kopi kita sudah banyak diketahui pasar dunia. Dan itu tak lepas dari strategi kita dalam membumikan komoditas apapun, termasuk kopi tentunya. Serta juga tergantung cara kita dalam mengelolanya dengan baik, menyajikan komoditi dengan mutu dan kualitas yang prima dan lain-lain,” sebut Nova.
Apalagi sekarang, tambah Nova, terjadinya perubahan paradigma di kalangan pertanian yang tidak lagi milik perseorangan secara konvensional, maupun tradisional. Namun, kini dikendalikan dalam bentuk skema agrobisnis. “Sehingga kini anak-anak muda yang paling cocok mengelolanya. Dan Pemerintah punya komitmen kuat untuk mendukung itu,” katanya.
Selama masa pandemi ini kata Gubernur, justru komoditas pertanian tumbuh dalam trend positif. Karena itu bukti bahwa pertanian tidak goyah oleh kondisi apapun, terlebih jika dikelola secara modern.
“Kalau memang anak-anak muda sudah terlibat, tentu kita dukung. Dukungan pemerintah itu lebih pada dalam bentuk kebijakan,” ujar Gubernur Nova.
Sementara itu CEO Beupahkupi Maulana Wiga mengatakan, untuk tahun ini mereka terpilih mewakili Indonesia tampil di Speciality Coffee Expo 2021, di New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat.
“Alhamdulillah, di sinilah kita ingin mencari mitra buyer potensial, terutama dari sisi pembelian yang tentu saja dengan harga baik atau minimal sesuai harga pasar global, Dengan demikian kami juga bisa kami membeli dan membantu para petani kita dengan harga yang menyejahterakan. Konon lagi, dalam waktu dekat di Gayo, Bener Meriah dan Aceh Tengah yang lahan kopi sekitar 90.000 hektar akan melaksanakan panen besar,” sebut pengusaha muda asal dataran tinggi Gayo ini.
Menurutnya, jika panen besar para petani kopi tidak bisa diakomodir dengan daya serap pasar, akan berdampak langsung kepada memburuknya harga pasar di level petani. “Kami akan fokus menggali atau mengeksplorasi soal potensi pasar dengan harga premium pada even kopi di Negara Paman Sam itu nantinya,” tandas Maulana seraya menambahkan pihaknya tidak mau petani kopi di Tanah Gayo merasakan hal yang sama seperti tahun 2020. Dimana kala itu banyak petani menjerit.
Hal itu juga tidak lepas dari misi pengusaha muda itu, yang ingin fokus membangun industri kopi di Indonesia. Serta ingin meningkatkan kesejahteraan para petani kopi di Aceh.
Pertemuan itu juga dihadiri Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Almuniza Kamal, SSTP, MSi. Almuniza Kamal secara terpisah menyambut baik dan mendukung kegiatan yang membawa nama Aceh.
“Kita doakan supaya semuanya berjalan lancar. Ini adalah bentuk dari kepedulian kita terhadap pertanian khususnya kopi Aceh,” sebut dia.