Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, meninjau pelaksanaan PPKM dan isolasi terpusat (isoter) penanganan pasien Covid-19 di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, pada Minggu (29/8).
Saat berada di Posko PPKM, Ganip menyampaikan pesan mengenai syarat isoman yang perlu diperhatikan petugas posko.
Saat berada di Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Ganip mengatakan kepada para petugas posko perlunya mengetahui situasi warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman). Hal tersebut bertujuan agar isoman berjalan dengan baik, tidak justru menularkan kepada anggota keluarga yang lain serta untuk penanganan yang lebih baik. Ganip menyebut mereka yang melakukan isolasi mandiri (isoman) merupakan warga yang tidak bergejala atau bergejala ringan, kemudian umurnya di bawah 46 tahun.
“Yang Ketiga, rumahnya memenuhi syarat untuk isoman,” ujar Ganip di Posko PPKM Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, pada Minggu (29/8).
Ia mencontohkan mengenai rumah yang direkomendasikan untuk isoman, seperti berventilasi baik atau ruang tidur yang memiliki kamar mandi sendiri sehingga tidak ada kontak dengan anggota keluarga lain. Ia juga meminta petugas posko untuk memperhatikan syarat lain, yaitu anggota keluarga yang termasuk kelompok rentan, seperti orang tua, bayi atau mereka yang mempunyai komorbid.
Posko PPKM yang didukung kader kesehatan, perangkat gampong, babinsa dan babinkantimnas berbasis mikro tersebut memiliki 4 fungsi, yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung. Salah satu tugasnya, seperti pada subsatgas pencegahan, menekankan pada penerapan 3M dan pembatasan mobilitas, sedangkan pada subsatgas penanganan yaitu melakukan upaya 3T, yang terdiri dari testing, tracing dan treatment, penanganan dampak ekonomi melalui bantuan langsung tunai dana desa dan pelayanan kepada masyarakat.
Geuchik Gampong Lambung Yasir menyampaikan Posko PPKM ini sangat membantu masyarakat dalam menghadapi Covid-19 di wilayahnya. Fasilitas ini juga memudahkan warga yang memilih untuk melakukan isolasi secara mandiri, seperti obat-obatan dan pemantauan oleh tenaga kesehatan. Di samping itu, pihaknya terus melakukan edukasi kepada warga sehingga tumbuh kesadaran dan perilaku patuh dan disiplin tinggi untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Selanjutnya Ganip yang juga menjabat Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional memberikan bantuan masker dan sabun kepada posko yang diketuai Yasir. Bantuan BNPB untuk Posko PPKM di gampung itu berupa masker 1.000 lembar dan sabun 432 batang. Bantuan masker tersebut merupakan bagian dari 1,5 juta masker untuk penguatan prokes di wilayah Aceh.
Kepala BNPB yang didampingi Dirjen Administrasi Kewilayahan Kemendagri DR. Safrizal ZA, M.Si. dan perwakilan Forkopimda Aceh berpesan kepada petugas di posko,”Kita bisa menangani ini semua, kunci satu, kerja sama, partisipasi, dan kedisiplinan dari masyarakat.”
Setelah meninjau Posko PPKM, Ganip dan rombongan menyempatkan untuk berkunjung ke fasilitas isoter yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Aceh. Isoter ini merupakan Hotel Hijrah yang berlokasi di Lam Lagang, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh.
Petugas kesehatan yang berjaga menjelaskan bahwa fasilitas di isoter tersebut antara lain, pemantauan dan pengecekan kesehatan, senam pernafasan maupun siraman rohani. Rata-rata 10 hari pasien sembuh dari Covid-19 setelah melakukan perawatan di isoter.
Pada saat berada di dua tempat tersebut, Ganip mengapresiasi dan berterima kasih kepada para petugas yang telah bekerja keras untuk masyarakat dan penanganan Covid-19 di wilayah Aceh.