Hasil Monitoring Protokol Kesehatan (Protkes) seminggu terakhir menunjukkan tingkat kepatuhan memakai masker menurun dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, selama periode yang sama, kasus konfirmasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) juga menunjukkan tren yang meningkat di Aceh.
“Secara konseptual keduanya memang berkorelasi. Semakin patuh memakai masker kian rendah risiko tertular virus corona,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Jumat (27/8/2021).
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, hasil monitoring kepatuhan protokol kesehatan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional pekan lalu, periode 9 – 15 Agustus 2021, tingkat pemakaian masker di Aceh sekitar 88,53 persen. Sedangkan hasil monitoring sepekan terakhir, periode 16 – 22 Agustus 2021, menjadi 85,85 persen, turun 1,68 persen.
Sementara kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan relatif sama dengan hasil monitoring sebelumnya. Tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 91,29 persen. Sedangkan hasil monitoring pekan sebelumnya sekitar 91 persen. Tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan masih lebih baik, katanya.
Seiring dengan turunnya disiplin memakai masker tersebut, lanjut SAG, kasus konfirmasi Covid-19 juga menunjukkan tren meningkat. Selama periode 9 – 15 Agustus 2021 jumlah kasus Covid-19 bertambah 2.215 orang, sembuh sebanyak 2.736 orang, dan 97 orang meninggal dunia.
Kemudian, selama periode 16 – 22 Agustus 2021 kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 2.644 orang, sembuh 1.445 orang, dan 136 orang meninggal dunia. Kasus konfirmasi baru meningkat sekitar 19,37 persen. Sementara itu, dalam lima hari terakhir, kasus baru bertambah 1.700 orang, sembuh 1.170 orang, dan meninggal sebanyak 86 orang.
Selanjutnya ia mengatakan, semua pihak harus mengampanyekan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 untuk menekan kasus harian dan kasus mingguan di Aceh. Kita secara kolektif dan bersama-sama harus memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, agar terlindungi secara kolektif juga, tuturnya.
“Semua pihak harus mengajak pihak lainnya untuk mematuhi protokol kesehatan dan juga ikut melakukan vaksinasi Covid-19 sesuai kelompok sasarannya,” kata SAG.
Kasus kumulatif Covid-19
Selanjutnya ia melaporkan kasus akumulatif kasus Covid-19 Aceh telah mencapai 31.777 orang, hingga 27 Agustus 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat sebanyak 6.786 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) sebanyak 23.606 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.385 orang.
Data kasus akumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah hari ini mencapai 388 orang. Pasien yang sembuh bertambah 112 orang, dan penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi 16 orang.
Kasus positif baru yang mencapai 388 orang tersebut, meliputi warga Banda Aceh 78 orang, Aceh Tamiang 70 orang, Pidie 52 orang, Aceh Besar 45 orang, Lhokseumawe 22 orang, Aceh Tengah 19 orang, warga Langsa, Bireuen, dan Pidie Jaya sama-sama 16 orang. Kemudian warga Gayo Lues 14 orang, dan warga Aceh Utara 12 orang.
Selanjutnya warga Simeulue sebanyak tujuh orang, Aceh Barat lima orang, warga Sabang dan Bener Meriah masing-masing tiga orang. Lebih lanjut warga Aceh Tenggara, Aceh Timur, dan warga Aceh Barat Daya sama-sama dua orang. Sedangkan warga Aceh Jaya, Nagan Raya, Subulussalam, dan Aceh Singkil, masing-masing satu orang.
Sementara itu, pasien yang sembuh 112 orang, meliputi warga Aceh Tengah 34 orang, Lhokseumawe 24 orang, Langsa 15 orang, Sabang 14 orang, Aceh Besar sembilan orang, Simeulue delapan orang, dan warga Aceh Tenggara empat orang. Kemudian warga Gayo Lues dan Aceh Barat Daya sama-sama dua orang.
“Selain yang sembuh, ada 16 pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal,” tambah SAG.
Ia merinci kasus-kasus meninggal dunia meliputi warga Aceh Selatan mencapai enam orang, Aceh Besar empat orang, Langsa dua orang, warga Aceh Tenggara, Lhokseumawe, Aceh Barat Daya, dan Simeulue, masing-masing satu orang.
Lebih lanjut ia memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 887 orang, meliputi 785 orang selesai isolasi, 25 orang isolasi di rumah sakit, dan 77 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.894 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.704 orang, sedang isolasi di rumah 166 orang, dan 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.