Aceh kembali bebas dari zona merah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), setelah Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dan segenap unsur masyarakat di sana berhasil mengoreksi situasi pandemi menjadi zona oranye. Sementara kasus baru di Aceh bertambah lagi 237 orang. Pasien sembuh bertambah 40 orang, dan lima warga meninggal dunia.
“Sepekan yang lalu Aceh Singkil satu-satunya kabupaten zona merah di Aceh, dan kini sudah oranya lagi,” jelas Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media massa di Banda Aceh, Rabu (28/7/2021).
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menuturkan, selain Aceh Singkil, zonasi pandemi juga berhasil dikoreksi masyarakat Aceh Tamiang, Aceh Timur, Pidie, dan Aceh Jaya. Sepekan silam keempatnya masih zona oranye namun kini semua menjadi zona kuning, sesuai hasil analisis data pandemi Covid-19 periode 19 – 25 Juli 2021 oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.
Kemudian SAG mengatakan, dengan membaiknya penanganan pandemi Covid-19 di lima kabupaten tersebut, Peta Zonasi Risiko penyebaran virus corona dan peningkatan kasus Covid-19 secara umum juga ikut terkoreksi. Kini zona kuning di Aceh bertambah dari sembilan kabupaten/kota pada pekan lalu menjadi 13 kabupaten/kota saat ini, urainya.
Kabupaten/kota zona kuning di Aceh pekan ini, lanjutnya, meliputi Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Bener Meriah, Bireuen, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue, dan Kota Subulussalam. Zona kuning merupakan zona risiko rendah penularan virus corona dan peningkatan kasus Covid-19.
Sedangkan 10 kabupaten/kota lainnya masih zona oranye, yakni Langsa, Lhokseumawe, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Barat, dan Kabupaten Aceh Singkil. Zona oranye merupakan zona risiko sedang penularan virus corona dan peningkatan kasus Covid-19, papar SAG.
SAG menambahkan, meski situasi sudah kuning namun belum saat melonggarkan protokol kesehatan (Protkes). Protkes seyogyanya kian diperketat supaya apa yang telah dicapai pekan ini tidak buyar kembali. Karena itu, perilaku sehat dan Protkes terus ditingkatkan agar segera ‘naik’ ke level zona hijau. Sebab, di zona kuning transmisi masih mungkin terjadi.
“Situasi pandemi dalam suatu komunitas acap naik-turun sesuai dinamika sosial yang terjadi. Begitu Protkes dilonggarkan, kasus-kasus baru langsung meningkat. Fenomena ini bisa kita amati di banyak tempat selama Pandemi Covid-19 ini,” imbuh Jubir SAG.
*Kasus kumulatif *
Selanjutnya ia melaporkan kasus akumulatif kasus Covid-19 Aceh yang telah mencapai 22.341 orang, per 28 Juli 2021. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 4.794 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 16.588 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 959 orang.
Data kasus Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang bertambah lagi sebanyak 237 orang, pasien yang sembuh 40 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah lagi sebanyak lima orang di Aceh.
Kasus konfirmasi baru 237 orang meliputi warga Banda Aceh 89 orang, Aceh Singkil 39 orang, Aceh Besar 34 orang, Aceh Tengah 17 orang, Bireuen 13 orang, Pidie 12 orang, Lhokseumawe 11 orang, warga Aceh Tamiang enam orang, dan warga Aceh Utara sebanyak empat orang.
Kemudian warga Aceh Timur sebanyak tiga orang, warga Bener Meriah, Aceh Jaya, dan warga Simeulue dua orang. Selanjutnya warga Langsa, Nagan Raya, dan warga Aceh Tenggara, masing-masing satu orang.
Sementara itu, penderita Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 40 orang, meliputi warga Banda Aceh 16 orang, Sabang sembilan orang, Pidie delapan orang, Lhokseumawe lima orang, dan dua orang lagi warga Aceh Selatan.
“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi lima orang,” katanya.
Kelima kasus meninggal dunia tersebut meliputi warga Aceh Besar sebanyak tiga orang, dua orang lagi yang dilaporkan meninggal dunia masing-masing warga Aceh Tamiang dan Langsa.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 872 orang, meliputi 745 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.602 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.427 orang, sedang isolasi di rumah 148 orang, dan 27 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.