Pemerintah Aceh melalui Baitul Mal Aceh (BMA) menanggung semua biaya pemulangan jenazah mahasiswi Aceh atas nama Septia Ulfa Lestari (22) yang meninggal di Kairo, Mesir.
Bantuan biaya yang ditanggung BMA sebesar Rp62.237.000 ditransfer langsung ke rekening orang tua almarhumah.
Pimpinan BMA yang diwakili Anggota Badan, Mukhlis Sya’ya bersama para amil BMA ikut melayat langsung ke rumah almarhumah di Nagan Raya, Rabu (14/7/2021).
“Kita ikut berduka atas berpulangnya ke rahmatullah salah seorang generasi emas Aceh yang sedang menuntut ilmu di Mesir, semoga Allah limpahkan pahala syahid kepada almarhumah,” ungkap Mukhlis.
Mukhlis menambahkan, bantuan biaya pemulangan yang diserahkan itu bersumber dari dana zakat melalui senif Ibnu Sabil yang dititipkan para muzaki melalui Baitul Mal Aceh. Bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian Baitul Mal kepada masyarakat yang sedang membutuhkan.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Rahmad Raden mengatakan, sebelumnya pihak Baitul Mal Aceh telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta yang juga ikut membantu proses administrasi pemulangan jenazah mahasiswi asal Naga Raya tersebut. Namun untuk semua pembiayaan pemulangan dari Kairo, Mesir hingga ke Bandara Sultan Iskandar Muda ditangung oleh Baitul Mal Aceh.
“Jenazahnya telah dibawa pulang oleh teman-temannya dari sana (Kairo-red), namun semua biaya pemulangannya ditanggung penuh oleh Baitul Mal Aceh hingga Bandara SIM, selanjutnya dari SIM hingga ke Nagan dibantu Dinas Sosial,” ungkap Rahmad Raden.
Rahmad mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemulangannya, termasuk kepada muzaki Baitul Mal Aceh yang mempercayakan zakatnya untuk kita salurkan kepada orang yang membutuhkan.
Seperti diinformasikan, Jenazah Septia Ulfa Lestari, mahasiswi penghafal 30 juz Al-Qur’an asal Aceh meninggal dunia karena sakit di Kairo, Mesir, telah tiba di Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Selasa (13/7). Jenazah langsung dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Nagan Raya.
Septia berasal dari desa Gampong Kuala Trang, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya. Ia merupakan mahasiswi di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, angkatan tahun ke-3 (semester VI).
Sebelum mengembuskan nafas terakhir, almarhumah memiliki riwayat sakit maag. Namun akhir-akhir ini karena disibuk dengan ujian di kampusnya, sehingga makannya tidak teratur dan kesehatannya menurun.lmarhumah juga tergolong mahasiswi yang sangat giat dan rajin dalam bidang akademik. Dalam dua tahun terakhir menjadi salah satu mahasiswi Aceh yang mendapat Mumtaz (nilai istimewa) secara berturut turut.