Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh bersama pimpinan, Komisi II dan Komisi III melakukan kunjungan kerja ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin, Kamis (10/6/2021).
Kunjungan tersebut dalam rangka memastikan aktivitas perdagangan berjalan dengan lancar.
Ketua Banggar DPRK, Farid Nyak Umar, mengatakan, pihaknya melihat geliat aktivitas pasar sudah mulai hidup. Para pedagang yang sebelumnya berpencar-pencar sudah berkumpul pada satu lokasi di Pasar Al-Mahirah Lamdingin.
Oleh karena itu, ia meminta kepada dinas terkait yakni Dinas Koperasi, UKM dan Perindag, DLHK3, Dinas PUPR, dan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh agar bekerja sama untuk memastikan segala kebutuhan infrastruktur serta sarana dan prasarana pendukung pasar segera dilengkapi.
Dari kunjungan itu, Tim Banggar menemukan beberapa item pekerjaan yang perlu segera dituntaskan antara lain pengaspalan jalan akses dalam pasar, pengerasan landscape, pemasangan paving block, pembuatan talud dan drainase keliling pasar. Kemudian perlunya pembenahan saluran pembuangan limbah ikan di dalam pasar, serta penimbunan bagian belakang pasar agar tidak menimbulkan genangan air dan limbah yang menebarkan bau tidak sedap.
Selain itu, ada beberapa pedagang yang tampak masih berjualan di lapak sementara sambil menunggu lapak resmi. Ini diharapkan jika fasilitas sudah memadai tidak ada lagi pedagang yang menduduki lapak sementara.
“Jika infrastrukturnya lengkap, para pedagang akan betah, apalagi didukung dengan kondisi yang bersih sehingga membuat para pedagang dan pembeli merasa nyaman untuk datang dan melakukan transaksi jual beli ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin,” kata Farid didampingi Ketua Komisi II Aiyub Bukhari, dan Sekretaris Komisi, Ramza Harli dan anggota DPRK lainnya.
Ia menambahkan, karena Pasar Al-Mahirah masih dalam masa transisi, maka dibutuhkan waktu untuk mengoptimalkan. Segala keluhan pedagang perlu ditampung oleh pengelola pasar lalu dicarikan solusi terbaik sehingga segala permasalahan yang masih terjadi bisa dituntaskan. Karena itu diharapkan dinas terkait melakukan evaluasi rutin terhadap keberlangsungan Pasar Al-Mahirah Lamdingin.
Sementara itu, Ketua Komisi II, Aiyub Bukhari mengatakan, pihaknya mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal pemindahan Pasar Peunayong ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin. Ia juga memberikan apresiasi para pedagang Pasar Kartini yang sudah bersedia pindah ke Pasar Al-Mahirah.
“Semua fasilitas dan keperluan pedagang di Pasar Al-Mahirah kita harapkan segera dibangun oleh pemko, meski butuh waktu dalam proses pengerjaannya,” katanya.
Menurutnya, jika fasilitas tersebut sudah tersedia, semua dagangan pedagang akan tertata dengan rapi, dan pembeli akan mudah mencari kebutuhan belanjaannya, terutama pasar ikan dan pasar sayur dan sebagainya.
“Kami berharap Pasar Al-Mahirah bisa segera pulih dan berjalan normal meski kondisi sedang pandemi Covid-19 berdampak serius terhadap aktivitas jual beli,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II, Ramza Harli mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu memang ada permasalahan dalam proses relokasi para pedagang dari pasar lama ke Pasar Al-Mahirah. Namun, dirinya melihat langsung, kondisi dan situasinya sudah aman dan nyaman. Menurutnya, para pedagang sudah lebih nyaman meski ada beberapa fasilitas yang belum lengkap.
“Kita menempati tempat yang baru, seperti orang yang baru pindah rumah, pasti ada fasilitas yang masih kurang, karena itu pemko perlu mempercepat pengerjaannya,” ujarnya.
Ramza mengatakan, DPRK Banda Aceh akan terus mendorong pemerintah kota lewat badan anggaran untuk mendukung tersedianya fasilitas pendukung di Pasar Al-Mahirah.