Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, meminta kepada pemerintah kota agar segera melengkapi fasilitas pendukung di Pasar Al-Mahirah Lamdingin.
Pemko Banda Aceh diharapkan melakukan berbagai perbaikan dan penyempurnaan sarana dan prasarana pasar agar aktifitas perdagangan dan jual beli di lokasi pasar baru tersebut dapat segera pulih dan berjalan normal.
“Kelengkapan sarana dan prasarana pasar menjadi sangat urgen, agar para pedagang betah berjualan dan masyarakat yang berbelanja pun merasa nyaman. Ini untuk mempercepat pemulihan proses transisi aktifitas jual beli dari pasar lama di Peunayong ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin,” kata Farid Nyak Umar saat memimpin Rapat Paripurna DPRK Banda Aceh dengan agenda penyampaian Rancangan Qanun tentang Pertanggungjawaban ABPK Banda Aceh Tahun 2020 di Gedung DPRK Banda Aceh, Senin (07/06/21).
Dari pantauan Farid Nyak Umar, sejauh ini geliat perekonomian sudah mulai terlihat di Pasar Al-Mahirah Lamdingin. Aktifitas perdagangan juga semakin membaik dengan tingkat kunjungan masyarakat yang meningkat setiap harinya. Farid pun optimis Pasar Al-Mahirah akan menjadi pusat pasar rakyat di Kota Banda Aceh.
Di sela-sela sidang paripurna DPRK, Farid menambahkan ada beberapa hal yang perlu segera dilengkapi dan dibenahi yaitu pengaspalan jalan akses dalam pasar, pemasangan paving block, pengerasan landscape, pembuatan talud dan drainase keliling pasar. Kemudian genangan air dan tumpukan pasir di bagian belakang pasar diharapkan segera dilakukan pembenahan.
Farid berharap dengan dilengkapinya berbagai fasilitas di pasar baru tersebut dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya para pedagang dan pelaku UMKM sehingga memberikan dampak positif (multiplier effect) bagi masyarakat sekitar dan juga warga kota secara umum.
“Di samping itu perlu juga memperbanyak penyediaan tempat sampah agar kebersihan tetap terjaga. Serta lampu penerang jalan juga ditambah, karena aktifitas bongkar muat barang sudah mulai berlangsung sejak malam hari,” kata Farid Nyak Umar.
Farid juga mengingatkan pemerintah kota melalui dinas terkait untuk dapat memberikan kemudahan kepada para pedagang khususnya di masa awal transisi ini, karena pasar juga masih dalam proses pembenahan. Dinas UKM, Koperasi dan Perindag Kota Banda Aceh diminta untuk melakukan evaluasi secara rutin, sehingga berbagai kendala yang muncul dapat segera dicarikan solusi. Termasuk perlunya keterlibatan lintas instansi dalam menyelesaikan permasalahan di lapangan.
“Kami juga memahami bahwa proses transisi para pedagang dari Peunayong ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin butuh waktu, sebab aktivitas perdagangan rakyat di pasar tradisional tersebut sudah berlangsung puluhan tahun,” tutur Farid yang juga Ketua DPD PKS Banda Aceh.
Farid Nyak Umar juga memandang positif ikhtiar dan kerja keras pemerintah kota dalam menghadirkan pasar yang representatif bagi para pedagang dan masyarakat, sehingga ke depan diharapkan dapat menjadi model pengelolaan pasar tradisional yang modern. Ketua DPRK Banda Aceh mengimbau warga kota untuk menjadikan Pasar Al-Mahirah Lamdingin sebagai sentral pasar rakyat.