Kasus terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh bertambah lagi sebanyak 209 orang, sembuh 39 orang, dan sembilan orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, perilaku menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Aceh sama dengan rata-rata nasional, namun kepatuhan memakai masker perlu ditingkatkan.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada awak media di Banda Aceh, Jumat (4/6/2021).
“Perilaku protokol kesehatan itu kita ketahui dari hasil monitoring personil pemantauan perubahan perilaku masyarakat di daerah,” ujar Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu.
Ia menjelaskan, Satgas Covid-19 Nasional, selain merilis Peta Zonasi Risiko Covid-19 di daerah, juga melaporkan hasil pengamatan perubahan perilaku masyarakat di setiap daerah kabupaten/kota, di tanah air.
Hasil pengamatan periode 24 Mei – 30 Mei 2021, masyarakat yang memakai masker 83,19 persen di Aceh, dan yang menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 87,79 persen. Sedangkan presentase rata-rata nasional pemakaian masker pada periode yang sama sekitar 88,45 persen, dan perilaku menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 87,6 persen.
Data-data tersebut menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat Aceh terhadap protokol kesehatan sudah relatif baik, namun belum lebih baik dari capaian rata-rata nasional, khususnya pada disiplin memakai masker. Masker merupakan alat pelindung mulut dan hidung dari percikan liur atau percikan bersin (lawan bicara), yang merupakan pembawa virus (carrier), jelas SAG.
“Gunakanlah masker secara benar dan disiplin saat berada di tempat-tempat umum agar terlindung dari infeksi virus corona,” ajaknya.
Data akumulatif
Selanjutnya SAG mengatakan, bila kita lihat secara akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per 4 Juni 2021, telah mencapai 15.663 kasus/orang. Rinciannya, para penyintas, yang sudah sembuh dari Covid-19, sebanyak 11.978 orang. Penderita yang sedang dirawat 3.070 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 615 orang.
Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru sebanyak 209 orang dalam 24 jam terakhir, yang meliputi warga Banda Aceh 69 orang, Aceh Besar 33 orang, Aceh Tengah 25 orang, Langsa 17 orang, Pidie Jaya 14 orang, Pidie 11 orang, dan Lhokseumawe 10 orang.
Kemudian warga Bireuen sebanyak lima orang, Aceh Timur empat orang, warga Aceh Utara dan Aceh Jaya sama-sama tiga orang. Sementara warga Bener Meriah dan Aceh Barat masing-masing dua orang.
Selanjutnya warga Aceh Tamiang, Sabang, Nagan Raya, dan warga Aceh Barat Daya, masing-masing satu orang. Sedangkan tujuh orang lainnya merupakan warga luar daerah.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dilaporkan sudah sembuh bertambah 39 orang, yakni warga Banda Aceh 17 orang, warga Lhokseumawe dan Bireuen sama-sama tujuh orang. Kemudian warga Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan masing-masing tiga orang. Sedangkan dua orang lainnya warga Aceh Tengah.
“Korban meninggal dunia yang dilaporkan bertambah sembilan orang,” katanya.
Kesembilan kasus meninggal dunia tersebut meliputi warga Aceh Besar sebanyak tiga orang, dan masing-masing satu orang warga Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Banda Aceh, Aceh Barat, dan warga Simeulue, katanya.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 836 orang, meliputi 729 orang selesai isolasi, 28 orang isolasi di rumah sakit, dan 79 orang meninggal dunia. Kasus probable yaitu kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.470 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.195 orang, sedang isolasi di rumah 206 orang, dan 69 orang sedang isolasi di rumah sakit, tutupnya.