Peningkatan kasus positif covid-19 di Aceh sangat luar biasa, bahkan dalam kasus harian sudah melebihi tahun lalu. Karena itu, harus ada upaya bersama lintas pemangku kebijakan, agar upaya menekan penyebaran virus ini bisa dilakukan semaksimal mungkin.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada MPhil selaku Wakil Ketua Penanganan covid-19 Aceh, dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Covid-19 bersama jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, di Aula Machdum Sakti Mapolda Aceh, Senin (31/5/2021).
“Dalam beberapa hari belakangan ini peningkatan kasus positif covid-19 di Aceh sangat luar biasa, bahkan secara akumulasi harian melampaui tahun lalu. Oleh karena itu, harus ada upaya bersama lintas pemangku kebijakan. Rapat internal setiap bidang harus rutin dilakukan agar perencanaan serta tindaklanjut terhadap upaya pengendalian penyebaran covid-19 bisa dilakukan sesegera mungkin,” ujar Kapolda.
Kapolda menegaskan, berdasarkan hasil pemantauan masih banyak hal yang harus dibenahi, baik sosialisasi maupun hal yang berkaitan dengan penanganan medis.
Terkait sosialisasi, Kapolda selaku Wakil Ketua Satgas Covid-19 Aceh menginstruksikan Biro Humas dan Protokol Setda Aceh untuk bersinergi dengan Humas instansi terkait lainnya, serta membuat konten sosialisasi dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat.
“Lakukan publikasi berupa baliho atau spanduk dengan isi tulisan mudah terbaca, buat konten video kreatif bekerjasama dengan Polda dan Kodam, sehingga lebih masif dipublikasikan. Ajak tokoh agama dan masyarakat untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosialisasi. Buat konten yang dapat menggugah dan membuat masyarakat patuh,” pesan Kapolda.
Kapolda menambahkan, membangkitkan kesadaran dan merubah perilaku masyarakat tentu menjadi pekerjaan yang sulit. “Namun, dengan kerjasama lintas sektor dan upaya terencana dan menggunakan pendekatan yang baik dan humanis, Insya Allah upaya kita akan membuahkan hasil yang baik serta maksimal.”
Kepada Dinas Kesehatan, Kapolda juga berpesan agar Dinkes dan Rumah Sakit memastikan ketersediaan tenaga kesehatan, terutama dokter ahli paru, Nakes penunjang lainnya serta stok obat-obatan yang diperlukan, serta pendistribusiannya ke kabupaten/kota.
Sementara itu, kepada Kepala Badan Kesbangpol Aceh, Kapolda kembali menegaskan upaya penegakan hukum agar dilakukan dengan tegas dan memberikan efek jera. “Penegakan hukum terhadap pelanggar harus dengan aturan yang kuat dan sanksi yang diberikan harus memberi efek jera dan kepastian hukum. Namun, tetap harus dilakukan dengan cara-cara yang humanis. Tujuan kita adalah melindungi seluruh rakyat. Insya Allah, semua upaya kita akan membuahkan hasil maksimal,” imbuh Kapolda.
Sementara itu, Kol Inf Riyanto menjelaskan, Selama ini secara umum TNI sudah menganggap covid-19 sebagai perang, semua potensi Kodam Iskandar Muda akan dikerahkan untuk membantu menekan laju pertumbuhan covid- 19.
“Mari saling membantu dalam upaya penanganan covid-19. Kodam Iskandar Muda mendukung penuh pemerintah dalam penanganan covid-19. Dengan keseriusan dan upaya bersama, peningkatan kasus covid-19 pasca Idul Fitri tahun ini akan mampu kita tekan, sama seperti Idul Fitri tahun lalu,” ujar Asops Kodam IM itu.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga menegaskan, bahwa pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat skala Mikro harus benar-benar dijalankan. Selain itu, vaksinasi juga harus terus dilakukan agar herd immunity bisa segera tercapai. Kapolda juga menginstruksikan, agar jika ada tamu dari luar, diupayakan swab.
Pertemuan yang berlangsung dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat itu, diikuti oleh para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh dan perwakilan Polda Aceh dan Kodam Iskandar Muda yang selama ini terlibat dalam Satgas Penanganan Covid-19 Aceh.