Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Babul Maghfirah mewisudakan 68 peserta Tahfizh dan Tahsin Al-Qur’an non karantina angkatan ke-II tahun 1442 H.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 20 hari di masjid Babul Maghfirah, Gampong Tanjung Selamat, Rabu (5/5/2021).
Kegiatan ini turut dihadiri anggota Komisi X DPR RI, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal, Ketua Majelis Adat Aceh, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim, Camat Darussalam, Kapolsek Darussalam, Babinsa Darussalam, Keuchik Tanjung Selamat, Ketua Tuha Peuet, para wali santri Muspika Darussalam serta masyarakat setempat.
Kegiatan wisuda se Aceh Besar dan Banda Aceh itu dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, dimana para wisudawan dan wisudawati serta masyarakat memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Tampak beberapa aparatur gampong juga ikut mengawasi pelaksanaan kegiatan tersebut supaya berjalan dengan khidmat.
Ketua Panitia Pelaksana, Mizanul Akmal mengatakan, program tahfihz dan tahsin non karantina ini diikuti sebanyak 72 perserta namun, tereleminasi sebanyak 4 orang hingga tersisa dan diwisudakan sebanyak 68 orang yang terdiri dari 30 laki-laki dan 38 perempuan. Ia juga menyebutkan, yang berhasil menyelesaikan hafalan 2 juz lebih sebanyak 5 orang dan hafalan satu juz lebih sebanyak 23 orang.
Mizanul mengatakan, ada satu peserta yang mencapai hafalan 3 juz, padahal program tersebut hanya menargetkan 2 juz saja.
Adapun peserta terbaik tahsin putra diraih oleh Muhammad Farrel Rifqi dan terbaik tahsin putri diraih oleh Niswah Hanifah. Sementara tahfizh putra diraih oleh Muhammad Fajar dan terbaik tahfizh putri diraih oleh Qanita Layna Nurhen.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia, Musyrif dan Musyrifah yang sudah ikut menyukseskan acara ini dengan khidmat,ucapan terima kasih kami ucapkan kepada aparatur gampong, cerdik pandai yang telah mendukung program ini,” katanya didampingi Koordinator Program, Ust Riza Mulia
Sementara itu, Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan, dirinya merasa terharu melihat peserta yang telah menyelesaikan hafalannya. Bagi orang tua hal tersebut merupakan sebuah kebanggaan dimana anaknya bisa menghafal Al-Qur’an.
“Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang shalih, apalagi lewat hafal quran. Mereka kadang tidak menginginkan anaknya menjadi insinyur atau profesor, yang mereka inginkan kelak anaknya bisa menjadi anak yang shalih yang dapat memberikan mahkota terindah di hari akhir kelak nanti,” katanya.
Kehadiran program tahfizh dan tahsin di masjid Babul Maghfirah kata Illiza, diharapkan bisa menjadi kesempatan dan tergerak hati bagi setiap orang tua untuk menjadikan anak-anaknya menjadi seorang hafizh yang shalih dan shalihah.
“Inilah kesempatan kita untuk menciptakan karakter dan anak-anak kita menjadi pribadi yang shalih, dilatih kedisiplinan, akhlak dan belajar sekaligus menghafal Al-Qur’an,” katanya.
Sementara itu, salah seorang perwakilan Wali Santri, Dr Musriadi, SPd, MPd menyampaikan,terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada BKM Babul Maghfirah dibawah kepemimpinan Ustad Wirzaini Usman, selanjutnya apresiasi khususnya kepada Bidang Pendidikan dan Pengaderan, Ustad Riza Mulia bersama rekan-rekannya yang sangat aktif melaksanakan kegiatan syiar keagamaan di masjid tersebut melalui program Tahfizh dan Tahsin Al-Qur’an Non Karantina.
“Kita berharap kegiatan ini dapat melahirkan generasi penghafal Alquran,”
Ia mengatakan, sebagai orang tua, dirinya merasakan kegiatan ini sangat positif dan mulia dalam menyelamatkan generasi penerus agama dan bangsa.
“Arus teknologi dan globalisasi tak dapat dibendung oleh generasi kecuali dengan mengajarkan Al-Qur’an dan syiar agama. Dan program ini merupakan semangat untuk membentengi diri dan generasi kita supaya membentuk karakter yang kuat dari pekatnya perubahan zaman,” kata Musriadi yang juga anggota DPRK Banda Aceh itu.