Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta Aparatur Sipil Negara ( ASN) di lingkungan Pemerintah Aceh untuk peduli dan prihatin terhadap kondisi pandemi Covid-19 di Aceh yang terus mengalami peningkatan kasus. Kepedulian itu, harus ditunjukkan melalui sikap patuh menjalankan protokol kesehatan (Protkes) dan anjuran yang telah diterbitkan pemerintah untuk memutus mata rantai penularan virus corona.
“Sekali lagi saya ingatkan, tak ada yang bisa kita lakukan tanpa adanya kesehatan. Sense of crisis kita selama ini sudah turun, karena itu saya minta digalakkan kembali,” ujar Nova saat memberi arahan dalam apel pagi pejabat struktural eselon II, III, dan IV yang digelar secara virtual dan langsung dari Gedung Serbaguna Setda Aceh, Senin (26/4/2021).
Gubernur Aceh itu meminta ASN menjadi teladan dan contoh bagi masyarakat untuk menjalankan perilaku-perilaku yang dapat menjadi usaha penanggulangan Covid-19. ASN merupakan perpanjangan tangan pemerintah di dalam masyarakat, sehingga sangat tidak baik jika ikut melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat memicu penularan Covid-19, seperti berkerumun dan tidak memakai masker.
“Sekecil apapun kegiatan yang kita jalani harus menampakkan sense of crisis terhadap Covid. Buka mata dan telinga, lihat pemberitaan tentang Covid yang terus mengalami peningkatan,” tegas Nova.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Nova mengajak seluruh jajarannya untuk belajar dari kasus yang terjadi di India. Dalam beberapa waktu terakhir, setiap harinya kasus Covid-19 mencapai angka 300 ribu orang di negara tersebut. Sehingga tenaga dan fasilitas kesehatan yang ada di Negeri Sungai Gangga itu tak mampu lagi mengatasi jangkitannya.
“Beberapa waktu terakhir berita duka juga sering kita terima, itu fakta dari bahaya Covid-19,” kata Gubernur.
Oleh sebab itu, Nova meminta seluruh ASN terus menerapkan protokol kesehatan 6 M dan ikut mengajak masyarakat di sekelilingnya untuk ikut serta. Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari keramaian, menunda mudik dan menghindari jabat tangan. Ia juga mengajak mereka untuk menjalankan aktivitas olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh yang kuat.
Sementara itu, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas, Sekda Aceh juga menginstruksikan jajaran SKPA untuk menyiapkan menu buka puasa dan sahur kepada petugas medis dan non medis serta pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 RSUDZA. Hal tersebut mulai dilaksanakan sejak hari ini (26/4) sampai akhir puasa nanti pada tanggal 12 Mei 2021.
“Setiap harinya ada tiga SKPA yang menyediakan sajian makanan kepada petugas medis dan pasien. Masing-masing menyediakan menu sahur, snack berbuka puasa, beserta nasi dan minuman,” kata Sekda.
Taqwallah berharap, aksi solidaritas tersebut dapat membantu petugas medis dalam menjalankan tugasnya. Sehingga mereka bisa fokus merawat pasien. Begitu pun dengan pasien, ia berharap mereka tetap semangat berjuang dari sakit yang sedang mendera.
Dalam kesempatan tersebut, Taqwallah juga meminta seluruh pejabat struktural Pemerintah Aceh untuk terus menjelaskan kepada stafnya tentang bahaya Covid-19. Ia juga meminta setiap pejabat terus mengawasi stafnya untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memicu penularan Covid-19. Seperti ikut berkerumun dan abai protokol kesehatan.
Senada dengan Gubernur, Ia juga mengajak seluruh ASN untuk menjadi contoh dalam menjalankan protokol kesehatan dalam masyarakat. Setiap ASN juga harus memiliki rasa tanggung jawab untuk mengawasi orang terdekatnya, agar tak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat memicu terjadinya penularan Covid-19.