Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, mengunjungi bocah yang mengalami kelainan pada tulang punggungnya, Muhammad Zikra (11), di kediamannya di Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (31/3/2021).
Kunjungan tersebut turut didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, Kepala Puskesmas Baiturrahman, Kepala SD Negeri 3 Banda Aceh, serta beberapa tenaga kesehatan puskesmas, dan Keuchik Gampong Peuniti, Kamaruddin Latief.
Farid mengatakan, dirinya mengetahui kondisi Zikra dari salah seorang guru SDN 3 Banda Aceh, Musriadi tempat siswa tersebut bersekolah. Namun, sudah beberapa waktu murid kelas lima itu tidak bersekolah karena kondisinya yang memprihatinkan. Usai mendengar kabar itu, Farid langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melihat kondisinya secara langsung.
“Setelah saya menghubungi Kadis Kesehatan, alhamdulillah Pak Kadis merespons dengan baik dan terjun langsung untuk melihat kondisi Zikra,” katanya.
Setelah bertemu dengan orang tua Zikra, Farid mendapatkan penjelasan mengenai kondisi tulang punggung bocah itu. Sekitar setahun lalu, Zikra terjatuh dan mengakibatkan tangannya cidera. Selain itu, pertumbuhan fisiknya pun melambat usai musibah itu.
Lalu sekitar Desember 2020, Zikra kembali terjatuh di rumahnya dan menyebabkan tulang punggungnya bergeser sehingga terlihat menonjol. Kondisi ini semakin memperparah pertumbuhannya secara fisik. Ia terlihat seperti anak yang kekurangan asupan gizi.
Menurut orang tua Zikra, selama ini dirinya tidak memberikan informasi kepada tetangga dan aparatur gampong tentang kondisi anaknya. Tapi hanya melakukan pengobatan alternatif, tanpa pengobatan medis baik di puskesmas maupun rumah sakit.
Dengan kehadiran pihak dinas dan puskesmas, atas nama pimpinan DPRK Banda Aceh Farid berharap, Zikra bisa segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh ahli.
“Kita harap ananda Zikra bisa mendapatkan penanganan terbaik, saya minta Pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan untuk mengawal pengobatan Zikra,” katanya.
Politisi PKS ini menegaskan, Zikra harus mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemerintah agar bisa kembali bersekolah dan mengukir prestasi demi mencapai cita-citanya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada aparatur gampong, keuchik, kadus dan puskesmas, dinas dan kepala sekolah beserta guru yang sudah ikut membantu dan memperhatikan kondisi Zikra,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman SKM Mkes, mengatakan, pihaknya sudah mengarahkan untuk prosedur penanganan perawatan dan pelayanan kesehatan mulai dari rumah sakit tipe C yakni RS Pertamedika. Jika ada penanganan lebih lanjut akan terus didampingi oleh pihak puskesmas untuk kelancaran pelayanan kesehatan bagi Zikra.
“Kita berupaya agar Zikra bisa kembali bersekolah, tapi semua itu akan kita kembalikan ke dokter ahli untuk menentukan, karena di situ ada dua kemungkinan persoalan, pertama fraktur (patah) pada tangannya ketika jatuh setahun yang lalu atau ada penumbuhan sel yang tidak wajar di sekitar tulang belakang,” katanya.
Sementara itu, Keuchik Peuniti, Kamaruddin Latief, mengatakan, pihaknya merasa prihatin dan baru mengetahui kondisi Zikra kemarin setelah mendapat informasi dari Kepala SDN 3 Banda Aceh. Setelah itu, ia bersama aparatur desa merespons cepat dengan membesuk Zikra di rumahnya.
“Mudah-mudahan Muhammad Zikra segera pulih seperti sedia kala dan dapat bersekolah kembali. Terima kasih kepada Ketua DPRK dan Pemko Banda Aceh atas perhatian dan bantuan yang bapak-bapak berikan,” katanya.