Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meninjau kesiapan pengoperasian ruangan khusus penanganan Covid-19 yang berada di komplek Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) lama, Senin, (15/3/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur bersama Plt Direktur RSUDZA, DR dr Endang Mutiawati SpS, dan jajarannya melihat langsung sejumlah ruangan yang difungsikan untuk menangani pasien Covid-19. Selain itu, ia juga mengecek sejumlah peralatan medis yang akan dimanfaatkan untuk pasien penderita virus corona.
Dalam kesempatan tersebut, Nova meminta kepada jajaran RSUDZA untuk memaksimalkan kehadiran ruangan dan peralatan medis khusus untuk menangani penderita Covid-19. Ia berharap kehadiran fasilitas baru itu dapat membantu percepatan penyembuhan masyarakat yang terjangkit Covid-19.
Bangunan rumah sakit rujukan Covid-19 RSUDZA itu dibangun pada pertengahan November lalu oleh Kementerian Kesehatan RI. Bangunan tersebut menyediakan layanan medis sesuai dengan standar penanganan Covid-19.
Selain ketersediaan alat medis yang memadai, bangunan khusus itu juga menyediakan 85 tempat tidur dengan dua jenis ruangan. Sebanyak 70 tempat tidur diantaranya untuk pasien isolasi di ruangan standar pinere dan 15 tempat tidur lagi untuk pasien perawatan RICU.
Berdasarkan laporan dr Endang Mutiawati, saat ini ruangan khusus tersebut sedang melayani perawatan enam orang pasien Covid-19. Sebanyak 3 diantaranya di ruangan RICU, sementara 3 lainnya di ruangan isolasi pinere.
Gedung Oncology
Usai meninjau bangunan khusus penanganan Covid-19 itu, Gubernur Nova bersama jajaran manajemen RSUDZA juga ikut memantau perkembangan pembangunan Gedung Oncology atau pusat pengobatan kanker yang juga berada di komplek RSUDZA lama.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur berbincang langsung dengan para kontraktor pelaksana pembangunan gedung. Ia mendorong agar pembangunan fasilitas tersebut dapat dipercepat, sehingga dapat rampung sesuai targetnya pada akhir tahun 2021 ini.
Nova mengatakan, kehadiran Gedung Oncology itu sangat berarti penting bagi masyarakat Aceh. Selama ini, kata Nova, masyarakat Aceh harus mencari pelayanan penanganan kanker ke daerah lainnya, seperti Medan dan Jakarta. Karena itu, ia yakin jika gedung khusus pelayanan kanker itu bisa diselesaikan tepat waktu, maka akan sangat memudahkan dan bermanfaat bagi masyarakat Aceh.
“Membangun gedung ini harus memiliki spirit dan rasa tanggung jawab lebih, karena ada masyarakat Aceh yang sangat membutuhkan kehadiran fasilitas ini,” ujar Nova.