Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengkampanyekan Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Berbasis Ekosistem di Kota Sabang.
Kegiatan ini dibuka secara resmi pada senin malam (22/2) oleh Sekretaris Daerah Kota Sabang, Zakaria didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) BPBA, Ilyas dan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bobby Syahputra.
Sekda Kota Sabang, Zakaria berharap melalui gerakan PRB berbasis ekosistem ini diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat terhadap alam khususnya ekosistem laut dan lingkungan pesisir.
“Semua faktor ini akan bermuara pada bangkitnya kehidupan ekonomi masyarakat Kota Sabang,” harap Zakaria.
Kalak BPBA yang akrap disapa Abi Ilyas mengemukakan bahwa gerakan ini merupakan sebuah proses pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada kegiatan partisipatif dalam melakukan kajian, perencanaan, pengorganisasian, serta aksi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat/komunitas yang mampu mengelola lingkungan dan mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kualitas hidup.
Abi Ilyas menambahkan Gerakan PRB Berbasis Ekosistem merupakan salah satu upaya yang komprehensif dengan melibatkan berbagai stakeholder dalam mengurangi risiko bencana dan dilaksanakan secara massive dan berkelanjutan sehingga menjadi sebuah nilai budaya di masyarakat.
“Mengingat pentingnya tujuan yang ingin dicapai dari Gerakan PRB Berbasis Ekosistem pada tahun 2021 ini, maka saya berharap kepada seluruh peserta agar dapat mengikutinya secara serius hingga tuntas” harap Abi.
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBA, Bobby Syaputra, menjelaskan Gerakan PRB Berbasis Ekosistem bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, membawa semangat kebersamaan, kesetiakawanan sosial, gotong royong yang baik sehingga menjadi nilai budaya di masyarakat dalam pengelolaan risiko bencana di daerahnya.
‘“Dengan gerakan ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat/komunitas yang mampu mengelola dan mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kualitas hidup,menciptakan jejaring atau komunikasi sebagai agen pengkaderisasi dalam memperkuat dan mengembangkan gerakan pengurangan risiko bencana,” tutup Bobby.