Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad Saw. sekaligus santunan bagi anak yatim yang bertempat di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Simpang lima, Banda Aceh, Selasa (12/1/2021).
Acara yang dihadiri sejumlah insan pers ini mengambil tema “Dengan Momentum Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1442 Hijriah Kita Songsong Aceh Bebas Riba”. Selain itu acara tersebut juga turut mengundang penceramah yakni Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali sapaan Lem Faisal.
Sejumlah pejabat juga hadir dalam acara tersebut baik dari kalangan Pemerintah Aceh hingga Pemerintah Kota Banda Aceh, di antaranya Staff Ahli Pemerintah Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan Hubungan Kerja Sama, Dinas Komunikasi Informatika dan Sandi Kota Banda Aceh, Anggota DPRA dan DPRK Banda Aceh, Ketua DPRK Banda Aceh, unsur Forkopimda, Ormas, OKP, LSM, Tokoh, masyarakat, aktifis, dan segenap pengurus PWI dan KWPSI serta insan pers lainnya.
Ketua KWPSI, Azhari mengatakan, KWPSI merupakan komunitas yang terlahir dari inisiasi para wartawan dan jurnalis yang konsen mengadvokasi penegakan syariat Islam di bumi Aceh sekaligus forum ajang silaturahmi bagi segenap insan pers Aceh. Oleh karenanya peringatan maulid kali ini juga merupakan kesempatan untuk menumbuhkan rasa silaturahmi.
Azhari menyebutkan, lebih kurang 20 anak yatim piatu juga diundang dalam acara tersebut untuk menerima santunan.
“Selain maulid yang kita adakan hari ini, kita juga turut mengundang anak yatim yang akan diberikan santunan. Santunan ini hasil dari para donatur dan kemudahan yang dikumpulkan oleh teman-teman wartawan atau jurnalis,” katanya.
Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman menyampaikan KWPSI merupakan bagian dari PWI, AJI, IJTI dan dan segenap organisasi pers lainnya. Sebab kelahiran KWPSI tidak terlepas dari peran dari tokoh-tokoh pers. Untuk itu Tarmilin berharap, setiap bentuk program KWPSI harus tetap berjalan dan eksis dalam memberikan advokasi-advokasi melalui peran persnya seperti yang pernah dilakukan KWPSI sebelumnya yaitu mengadvokasi Bank Aceh berkonversi ke Bank Aceh Syariah.
“Kami dari PWI terus mengsupport dan memberikan dukungan atas semua kegiatan yang dilakukan oleh KWPSI yang terus memberikan manfaat positif bagi masyarakat” katanya.
Staff Ahli Pemerintah Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan Hubungan Kerja Sama, Drs Bukhari MM menyampaikan, pihaknya merasa bangga bisa bersilaturahmi dengan para insan pers yang tergabung dalam KWPSI, apalagi dalam momen tersebut. Menurutnya, Pertemuan yang seperti itu semakin memperkuat hubungan umara dan ulama serta media, terutama bagi Pemerintah Aceh, sehingga terjalin harmonisasi yang semakin baik.
“Kita bersyukur dan bangga punya komunitas KWPSI yang telah banyak melakukan kegiatan yang mendukung penegakan syariat Islam di bumi Aceh. Kami dari Pemerintah Aceh memberikan apresiasi atas kegiatan ini,” katanya.
Sementara Wakil ketua MPU Tgk H Faisal Ali dalam ceramahnya menyampaikan dirinya juga merasa syukur dengan adanya komunitas KWPSI. Karena KWPSI sudah melahirkan orang-orang yang luar biasa dengan melakukan kegiatan-kegiatan pengajian rutin maupun kegiatan positif lainnya.
“Dalam momentum Maulid ini mari kita jadikan ajang berbagi rizki yang Allah berikan, bertukar pikiran dan bersilaturahmi seperti anjuran Rasulullah Saw,” katanya.
Ia juga mengajak umat Islam terutama masyarakat Aceh agar selalu bersyukur dan jangan pernah melupakan nikmat Allah yang sudah diberikan.
“Kesuksesan yang didapat hari ini perlu disyukuri jangan kufur terhadap nikmat-Nya,” kata Lem Faisal sambil mengutip surah Ibrahim ayat 7 dalam Al-Quran.
Beliau menyebutkan nikmat Allah yang diberikan kepada Aceh hari ini adalah Aceh diberi kesempatan bagi masyarakatnya agar terhindar dari praktik Riba. Semua kekurangan dalam proses penegakan syariat Islam perlu didorong dengan memperbaiki dan dicarikan solusi termasuk dalam penerapan Qanun LKS terhadap Bank-Bank yang hendak berkonversi ke syariah.
“Kita semua harus mendorong ini, jika ada kekurangan atau kritikan jangan sampai menyulutkan penegakan syariat Islam secara kaffah, akan tetapi jadikan kritikan itu sebagai semangat agar menjadi sempurna,” tuturnya.