Gubernur Serahkan Tiga Bansos Tunai

Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyerahkan langsung tiga bantuan tunai serentak, Senin (04/01).

Bantuan diserahkan secara seremonial kepada tiga penerima manfaat dari ketiga program yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Sebelum Nova Iriansyah menyerahkan bantuan tunai tersebut kepada penerima manfaat dari seluruh Aceh, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo secara virtual telah meluncurkan tiga bantuan sosial tunai se Indonesia.

Bantuan itu diharapkan dapat meringankan keluarga yang terdampak pandemi. Selain itu bantuan itu diharapkan bisa menjadi pemicu untuk menggerakkan ekonomi nasional, memperkuat daya beli masyarakat, sehingga ekonomi nasional menjadi lebih baik.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran dalam APBN senilai 110 triliun rupiah untuk seluruh penerima di seluruh Indonesia.

“Bantuan ini dalam rangka membantu masyarakat menghadapi pendemi covid-19 dan disalurkan langsung mulai hari ini ke 34 provinsi di Indonesia,” kata Jokowi, sapaan presiden.

Jokowi berharap bantuan tersebut dapat meringankan keluarga yang terdampak pandemi, serta bisa menjadi pemicu untuk menggerakkan ekonomi nasional. Selain itu, bantuan tunai itu diharapkan bisa memperkuat daya beli masyarakat, sehingga ekonomi nasional menjadi lebih baik.

Jokowi berpesan agar masyarakat penerima manfaat bisa memanfaatkan bantuan tersebut secara tepat.

“Jangan ada yang digunakan untuk beli rokok. Terutama bapak-bapak, jangan dipakai untuk beli rokok. Belikan sembako sehingga bisa mengurangi beban keluarga saat pandemi. Utamakan untuk kebutuhan pangan dan sembako,” ujar Jokowi.

Kepada seluruh gubernur dan bupati/wali kota se Indonesia, Jokowi menitip pesan agar mengawal langsung penyaluran bantuan sosial itu sehingga diterima oleh orang tepat sasaran. Dengan demikian manfaat secara ekonomi bisa segera dirasakan masyarakat.

PKH dan program sembako merupakan transformasi Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) merupakan bansos reguler yang sebelum pandemi Covid-19 sudah disalurkan. Sedangkan BST adalah bantuan khusus di tengah pandemi.

Pada tahun-tahun sebelumnya, BST disalurkan ke penerima manfaat di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Sementara penerima manfaat di Jabodetabek menerima bansos sembako. Untuk menghindari penyimpangan, pada tahun ini, bansos sembako kemudian diganti bansos tunai.

Untuk program sembako dan PKH akan disalurkan lewat Himpunan Bank Negara (Himbara), yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Tabungan Negara (BTN), empat Bank pelat merah alias Bank BUMN. Sedangkan BST akan disalurkan lewat PT Pos.

Menteri Sosial Indonesia, Tri Rismaharini, mengatakan ada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program PKH. Anggaran yang disalurkan dalam empat tahap itu mencapai 28,709 triliunan. Sedikitnya ada enam komponen KPM. Di antaranya adalah ibu hamil yang akan mendapat Rp 3 juta per tahun, anak usia dini Rp 3 juta, anak sekolah SD Rp 900.000 per tahun, SMP Rp 1,5 juta dan SMA Rp 2 juta per tahun dan penyandang disabilitas Rp 2,4 juta per tahun.

Sementara itu bantuan sosial tunai akan menyasar 10 juta KPM di seluruh Indonesia dengan total anggaran Rp 12 triliun lewat mitra penyalur PT Pos. Indeks bantuan Rp 300.000 per bulan yang disalurkan selama empat bulan Januari sampai April 2021.

Selanjutnya lanjut Risma, adalah program sembako yang akan menyasar 18,8 juta KPM dengan total anggaran Rp 42,5 triliun. Penyaluran program sembako dilakukan sepanjang Januari sampai Desember nanti.

Setiap bulannya KPM mendapat Rp 200.000 lewat mitra penyaluran himbara. Mekanisme pelaksanaan pemanfaatan program sembako lewat e-warong terdekat. Barang yang bisa dibeli meliputi karbohidrat, protein hewani, nabati, vitamin dan mineral.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads