Zona Merah Meningkat, Satgas Minta Protokol Kesehatan Ditingkatkan

Perkembangan peta zonasi risiko tingkat kabupaten/kota pekan ini masih menjadi catatan. Pasalnya terjadi peningkatan beberapa daerah yang masuk dalam zona merah.

“Pada Minggu ini terjadi peningkatan yang cukup tinggi pada zona risiko tinggi. Jika pada minggu sebelumnya (zona merah) terdapat 60 kabupaten/kota, pada minggu ini angkanya bertambah menjadi 76 kabupaten/kota,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19, Rabu (30/12/2020).

Meskipun daerah zona oranye atau risiko sedang menurun dari 378 pekan lalu menjadi 377 pekan ini, Prof Wiku menyayangkan zona kuning atau daerah risiko rendah berkurang jumlahnya. Dari Minggu sebelumnya 64, pekan ini menjadi 48 kabupaten/kota. Sementara jumlah zona hijau masih di 8 daerah.

Prof Wiku mengatakan meningkatnya zona merah perlu menjadi bahan evaluasi untuk masing-masing daerah. Jika dilihat sejak Minggu pertama November, angka cenderung meningkat. Hal ini selaras dengan peningkatan kasus aktif, kasus positif dan kasus meninggal.

Jika melihat lebih rinci pada awal November, jumlah zona merah yang hanya berjumlah 19 dari 314 kabupaten/kota, pekan ini angkanya meningkat drastis menjadi 76 kabupaten/kota.

“Ini menandakan risiko penularan di tingkat kabupaten/kota mengalami perkembangan ke arah yang tidak baik. Mohon perbaiki zona daerahnya dengan cara meningkatkan disiplin protokol kesehatan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, untuk terus menghentikan laju pandemi dan mengurangi zona merah di berbagai daerah, masyarakat diimbau untuk selalu #IngatPesanIbu dengan menerapkan 3M, yakni #memakaimasker, #menjagajarak, dan #mecucitangan. Detik

#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads