Sejumlah mahasiswa dan masyarakat pengguna jalan di Banda Aceh turun tangan membubarkan aksi belasan warga yang mengaku sebagai mahasiswa di simpang lima kota Banda Aceh, Rabu (16/12/2020).
Dalam aksinya pendemo menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Aceh. Para pendemo pun pontang panting berlarian dikejar masyarakat.
Sejumlah pengguna jalan merasa geram dengan ulah oknum pendemo, pasalnya almamater yang digunakan tidak jelas dari kampus mana mereka berasal, dikarenakan tidak ada logo kampus apapun. Begitupun dengan usia rata-rata pendemo yang diperkirakan berumur diatas 40 tahun, bahkan beberapa terlihat anak-anak berumur belasan tahun.
Saat sejumlah wartawan mencoba mewawancarai pendemo mereka justru mengaku ikut-ikutan saja dan tidak faham dengan isu yang di demo.
“Nggak ada tuntutan apa-apa, kami cuma ikut-ikut aja ya,” ujar salah seorang perempuan yang ditaksir berumur 45 tahunan itu.
“Mahasiswa tidak terlibat dalam demo ini ya dan itu bukan dari mahasiswa,” ujar Reza, Mahasiswa UIN Ar-Raniry yang mendatangi lokasi demo oknum yang mengaku mahasiswa.
Aksi tersebut sontak viral di media sosial. Netizen membahas warna almamater “mahasiswa” pendemo yang tidak lazim, pasalnya tidak ada kampus di Aceh yang memiliki warna almamater seperti digunakan “mahasiswa” tersebut. Begitupun dengan keikutsertaan sejumlah orang tua dalam aksi itu.
“Anak kampus mana ini, bikin malu Mahasiswa Aceh lain saja. Dan selama saya aktivis belum pernah lihat baju almamater warna ini” tulis Tuanku Muhammad, mantan aktivis Mahasiswa yang saat ini duduk di DPRK Banda Aceh.