Pemerintah Aceh Timur meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) meski dalam suasana bencana banjir dan sebagian warga harus mengungsi supaya tidak muncul cluster baru didaerah setempat.
“Masyarakat kami harap terus dan tetap jaga protokol kesehatan (prokes) saat keluar rumah, sehingga wabah COVID-19 tidak terjadi penularan, terutama di tempat-tempat pengungsian,” kata Bupati Aceh Timur Hasballah HM Thaib atau sapaan Rocky di Idi, Minggu.
Diakuinya bencana banjir telah melanda 2/3 dari wilayahnya, bahkan berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, terdapat 17 kecamatan dilanda banjir dengan ketinggian air antara 30 centimeter hingga 120 centimeter dari lantai rumah.
“Kita imbau masyarakat yang rumahnya mengalami banjir segera mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti masjid, meunasah, gedung sekolah, gedung madrasah dan balai desa atau tempat yang lebih tinggi lainnya. Tapi selama dipengungsian kami harap masyarakat tetap mematuhi prokes,” kata Rocky.
Ia mengatakan kepatuhan masyarakat tidak sebatas mengenakan masker, tapi tetap menjaga jarak. Dan kepada aparat desa agar menyediakan tempat mencuci tangan.
“Selama ini seluruh gedung sekolah, masjid, dan meunasah sudah memiliki tempat atau wadah air. Silakan diisi air lalu sebagai tempat mencuci tangan,” kata bupati.
Begitu juga dengan masker, seluruh masyarakat telah dibagikan oleh aparatur desa diseluruh desa sebanyak jumlah anggota keluarganya di rumah, bahkan untuk anak-anak usia pelajar juga telah memiliki masker yang dibagi pihak sekolah/madrasah.
“Masyarakat seluruhnya, baik selama ditempat pengungsian maupun dalam beraktifitas di luar rumah kami harap tetap mengenakan masker, sehingga pandemi COVID-19 tidak menyebar dan menular di pengungsian,” kata Rocky. Antara
#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun
