Pelaksanaan umroh akhirnya dibuka pemerintah Saudi kembali setelah ditutup sementara akibat pandemi COVID-19. Jamaah umroh 2020 asal Indonesia mulai berangkat ke tanah suci pada Minggu (1/11/2020).
Melakukan ibadah umroh 2020 selama pandemi COVID-19 ternyata memiliki cerita sendiri. Menurut Direktur MQ Travel Rinnu Hidayati, ada nilai plus dan minus selama pelaksanaan umroh 2020.
“Ada plus minusnya dengan hanya 4-5 hari yang bisa digunakan untuk ibadah optimal. Kita harus berpikir positif terkait umroh 2020, jika ada kelebihan rizki tidak perlu khawatir untuk melaksanakan ibadah,” kata Rinnu.
Berikut perbandingan plus minus pelaksanaan umroh 2020 saat pandemi COVID-19
A. Nilai plus umroh 2020 selama pandemi COVID-19:
1. Ibadah lebih optimal dan khusyu
Jamaah umroh 2020 mungkin hanya bisa melakukan ibadah selama 4-5 hari dari 10 hari yang tersedia. Waktu yang terbatas, justru menyediakan kesempatan beribadah khusyu dan optimal pada tiap jamaah
2. Lebih tenang
Pemerintah Saudi membatasi jumlah jamaah umroh 2020 untuk menekan risiko penularan dan total kasus COVID-19. Pembatasan memungkinkan jamaah bisa beribadah tanpa harus berjejalan seperti umroh sebelum pandemi.
Selain itu menurut Rinnu toko-toko di sekitar lokasi ibadah masih ditutup selama pelaksanaan umroh 2020. Kondisi ini memungkinkan jamaah bisa fokus dan tenang beribadah tanpa perlu memikirkan waktu belanja.
3. Disiplin menerapkan protokol kesehatan disiplin
Tiap jamaah umroh 2020 wajib melaksanakan protokol kesehatan mulai dari berangkat, selama di tanah suci, hingga pulang ke Indonesia. Masker dan hand sanitizer tidak boleh absen serta selalu digunakan selama rangkaian umroh.
Pemerintah Saudi menerapkan kewajiban swab selama jamaah berada di tanah suci dengan jadwal yang telah diatur. Swab yang menjamin kondisi kesehatan jamaah umroh 2020 tersedia gratis.
4. Semua dijamin pemerintah Saudi
Rinnu mengatakan, Saudi menjamin jamaah umroh 2020 selama melaksanakan ibadah di tanah suci. Jamaah tidak perlu khawatir tidak diurus selama pelaksanaan umroh 2020.
“Semua dijamin ya. Termasuk karantina di tiap lantai hotel jika ada jamaah yang hasil swabnya positif. Jamaah yang positif baru bisa melaksanakan umroh jika hasilnya sudah negatif,” kata Rinnu.
B. Nilai minus umroh 2020 selama pandemi COVID-19:
1. Waktu ibadah 4-5 hari
Jamaah bisa optimal melakukan ibadah umroh 4-5 hari dari 10 hari yang direncanakan. Sisa jumlah hari dihabiskan di karantina dengan seluruh kegiatan dilakukan di kamar hotel.
Sekilas memang terlihat minus, namun waktu 4-5 hari memungkinkan jamaah fokus untuk beribadah selama umroh 2020. Jamaah tidak lagi memikirkan belanja atau aktivitas lain saat di tanah suci.
2. Swab berkali-kali
Pemeriksaan swab dan PCR test hingga saat ini masih menjadi yang terbaik untuk mengetahui infeksi COVID-19. Jamaah umroh 2020 harus swab beberapa kali yang mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman.
Hasil swab tidak hanya penting untuk diri sendiri, tapi juga orang lain. Selain menjamin kondisi kesehatan jamaah, hasil swab menekan risiko jamaah menularkan virus corona pada jamaah lain
Umroh 2020 selama pandemi COVID-19 ternyata punya nilai plus lebih banyak daripada minus, jadi bagi yang ingin umroh tidak perlu khawatir ya. Detik
#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun