Seluruh pimpinan, kader dan simpatisan Partai Aceh resmi mengusung Muzakir Manaf sebagai bakal calon Gubernur Aceh di Pilkada tahun 2022.
Keputusan tersebut diputuskan dalam Rapat Pimpinan Partai Aceh yang digelar di Hotel Meuligoe Meulaboh, Ahad.
“Jadi sudah diputuskan bahwa bakal calon Gubernur Aceh dari Partai Aceh di Pilkada mendatang Mualem (sebutan khas untuk Muzakir Manaf),” kata Juru Bicara Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh Muhammad Saleh kepada wartawan di Meulaboh.
Menurutnya, penetapan Muzakir Manaf dari partai lokal terbesar di Aceh tersebut merupakan sebuah keputusan final dan dipastikan tidak akan berubah.
Sementara untuk bakal calon wakil yang akan mendampingi Muzakir Manaf di Pilkada Gubernur dan Wakil Aceh Periode 2022-2017 mendatang, kata dia sampai saat ini belum ditentukan.
“Kalau untuk calon wakil gubernur, forum menyarankan dari internal partai,” kata Muhammad Saleh menambahkan.
Menurutnya, keputusan mengusung sendiri dari Partai Aceh bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Aceh tersebut merupakan keputusan yang bersifat final dan mengikat.
Partai Aceh juga memastikan tidak akan mengusung kandidat lain dari luar partai untuk bertarung di ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut di Aceh.
“Ini paket utuh, bisa jadi wakilnya siapa saja, tapi tetap dari internal Partai Aceh,” katanya menegaskan.
Muhammad Saleh juga menegaskan keputusan Partai Aceh untuk mengusung kandidat sendiri di Pilkada Aceh tersebut belajar dari pengalaman politik beberapa tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, pada Pilkada Aceh tahun 2007 lalu pasangan yang diusung oleh internal Partai Aceh (eks GAM) yakni Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar, berhasil mengantarkan pasangan ini menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2007-2012.
Kemudian pada Pilkada 2012 lalu Partai Aceh mengusung kandidat dr Zaini Abdullah-Muzakir Manaf juga berhasil mengantarkan pasangan tersebut menduduki tampuk kepemimpinan di Aceh.
Sementara ketika Pilkada 2017 lalu, kata Muhammad Saleh, Partai Aceh yang mengusung kandidat wakil dari luar partai bersama Muzakir Manaf justru mengalami kekalahan.
“Kita belajar dari paket Irwandi-Nazar, Abu Doto (Zaini Abdullah)-Muzakir Manaf bisa menang, ketika koalisi kita (Partai Aceh) justru kalah. Ini yang menjadi pembelajaran,” kata Muhammad Saleh menegaskan. Antara