Pemerintah Aceh menyatakan terus menggalakkan penerapan protokol kesehatan sebagai upaya promotif untuk mencegah penyebaran COVID-19 di provinsi setempat.
“Upaya promotif terus kita lakukan dan galakkan tanpa henti seperti menggalakkan 3 M yakni memakai masker,mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan dan menjaga jarak di tempat-tempat keramaian,” kata Karo Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan penerapan 3 M dalam kehidupan masyarakat di Provinsi Aceh di tengah pandemi harus menjadi budaya dalam setiap melaksanakan aktivitas.
“Artinya sosialisasi terus kita lakukan secara berkelanjutan dan sebelumnya kita juga sudah melaksanakan Gebrak masker Aceh (GEMA) yang berlangsung di seluruh kabupaten/kota secara serentak termasuk di masjid, meunasah dan tempat pendidikan,” kata Iswanto.
Menurut dia penerapan 3 M dalam kehidupan sehari-hari tersebut merupakan hal yang paling mudah dapat dilakukan oleh setiap orang,baik untuk melindungi diri, keluarga dan juga orang sekitar dari COVID-19.
Ia mengatakan dalam upaya mencegah penyebaran dan menghilangkah wabah tersebut hampir seluruh mesjid dan meunasah di Aceh senantiasa membaca qunut nazilah di setiap shalat lima waktu sebagai upaya memohon perlindungan dan meminta agar wabah dapat segera berakhir di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya.
“Mari kita saling mengingat kapan,di mana saja untuk senantiasa mengikuti dan melaksanakan protokol kesehatan, COVID-19 adalah musuh bersama, maka kita juga bersama sama untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini,” katanya.
Secara kumulatif, kasus warga terinfeksi COVID-19 di Aceh telah mencapai 5.642 orang. Diantaranya 2.063 orang masih dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri, 3.370 orang telah sembuh, dan 209 orang meninggal dunia. Antara
#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun