Gerakan Rakyat Aceh menggugat (GERAM) kembali menggelar aksi unjuk rasa di kantor gubernur Aceh, Kamis (10/09).
Dalam aksi mereka memaksa untuk berjumpa dengan PLT gubernur Aceh Nova Iriansyah. Namun menurut perwakilan pemerintah Aceh yang menemui peserta aksi, PLT gubernur Aceh Nova Iriansyah sedang tidak berada di tempat.
Assisten I Pemerintah Aceh M. Jafar juga menolak untuk menghubungi Nova sebagaimana permintaan peserta aksi.
“Nova bukan raja, dia PLT gubernur Aceh yang dipilih oleh rakyat Aceh, hari ini kami ingin berjumpa dengan PLT gubernur Aceh, tolong di telpon, atau izinkan kami masuk untuk memastikan bahwa PLT gubernur memang betul tidak berada di tempat,” ujar koordinator aksi Syakya Meirizal.
Aksi sempat diwarnai saling dorong antara peserta aksi dengan pihak kepolisian dan satpol PP yang dikerahkan untuk mengawal aksi berlangsung.
Pada kesempatan itu, Syakya Meirizal menyebutkan pihaknya ingin menyampaikan 30 Dosa PLT gubernur Aceh diantaranya program gebrak Masker yang dinilai sebagai pemborosan uang rakyat. Selanjutnya pemasangan stiker pada mobil masyarakat yang dinilai sebagai penghinaan terhadap rakyat.
“Kemudian PLT gubernur berulang kali mangkir dari sidang DPRA, ini penghinaan terhadap lembaga legislatif. Belum lagi sapi yang kurus kering di Saree, pengadaan laptop mewah, rehab ruang sekda milyaran rupiah, pembatalan pembangunan rumah dhuafa, dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Selain itu kata Syakya Meirizal pengadaan mobil mewah, Pemangkasan dana Dayah, menyembunyikan dana recofusing covid 19, Serta memaksakan proyek Multiyears meskipun sudah dibatalkan oleh DPRA.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M Jafar, bersama Asisten Bidang Administrasi Umum, Bukhari, menerima dan menjumpai langsung puluhan pengunjuk rasa yang tergabung dalam forum Gerakan Rakyat Aceh Menggugat (GERAM) .
Ikut mendampingi keduanya, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto serta Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani bersama Wiratmadinata.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M Jafar, menyatakan siap dan telah mencatat seluruh tuntutan yang telah disampaikan pihak GERAM. Seluruh aspirasi para pengunjuk rasa tersebut juga akan disampaikan Jafar kepada pimpinannya.
“Kami akan menampung dan mencatat seluruh aspirasi ini untuk disampaikan kepada pimpinan, Insya Allah akan kami tindak lanjuti sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku,”kata Jafar.
Jafar juga berterimakasih kepada pengunjuk rasa yang telah melakukan kegiatan penyampaian aspirasi secara tertib dan damai. Ia juga memohon maaf, atas desakan para pengunjuk rasa yang ingin bertemu langsung dengan Plt Gubernur Nova. Ia menyebut, Plt Gubernur sedang berada di Jakarta untuk melaksanakan sejumlah tugas kedinasan.
“Kami begitu menghargai dan mengapresiasi semua aspirasi yang saudara-saudara sampaikan hari ini, unjuk rasa adalah wujud dari demokrasi dan dilindungi undang-undang,”kata Jafar.