Pemerintah Aceh pada 4 September mendatang akan menggencarkan kampanye pemakaian masker ke seluruh pelosok gampong di seluruh kabupaten/kota di Aceh melalui Gerakan Masker Aceh (GEMA).
Kampanye itu merupakan upaya pencegahan penyebaran virus korona (Covid-19) yang kasusnya semakin meningkat di Aceh.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam surat bertanggal 25 Agustus 2020 yang ditujukan kepada seluruh bupati dan walikota di Aceh.
“Kegiatan ini dilaksanakan di 6.497 gampong, 4.044 Masjid dan melibatkan 289 kecamatan yang dibagi dalam 54 wilayah dengan koordinator para kepala SKPA serta didukung oleh 94 UPTD dan 808 Kepala SMA/SMK/SLB,” ujar Nova dalam suratnya kepada bupati/walikota.
Nova merincikan, Gebrak Masker Aceh pada 4 September 2020 akan diisi dengan sejumlah kegiatan, seperti pemasangan spanduk berisi ajakan memakai masker di Masjid-masjid.
Selain itu juga ada penyampaian materi ‘pentingnya pakai masker untuk cegah penularan covid-19’ di setiap mimbar khutbah Jumat.
Selanjutnya ada penyerahan masker kepada para pengurus Masjid untuk dibagikan kepada para jamaah shalat Jumat, pemasangan spanduk di Meunasah, hingga penyerahan masker kepada masyarakat gampong serta sejumlah kegiatan sosialisasi lainnya.
Nova juga menyampaikan, Gebrak Masker Aceh adalah tindak lanjut dari surat Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor S.2294/HM.01.03/VIII/2020 tanggal 4 Agustus 2020, Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 440/3592/BPD tanggal 14 Agustus 2020, serta Surat Gubernur Aceh Nomor 440/12518 tangga 24 Aguatus 2020 perihal Gebrak Maske se Aceh.
Sementara itu, kampanye pemakaian masker juga digaungkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kerja ke Aceh, Selasa (25/8/2020) kemarin.
Presiden Jokowi mengatakan, angka kasus positif Covid-19 di Aceh masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Oleh sebab itu, ia meminta semua pemangku kepentingan di Aceh untuk terus melakukan langkah-langkah penanggulangan agar kasus tersebut dapat dikendalikan dan tidak lebih membesar.
“Kita semuanya patut bersyukur Alhamdulillah bahwa di Aceh sendiri kasus sampai hari ini ada 1.241 berdasarkan laporan pak gubernur. Ini masih dalam angka yang kecil, tapi jangan dibiarkan untuk membesar lagi, ” kata Jokowi saat memberikan pengarahan penanganan Covid-19 untuk para bupati/walikota di seluruh Aceh yang dilakukan secara virtual dari Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh.
Mumpung angka Covid-19 Aceh masih dalam jumlah kecil, kata Jokowi, maka harus dilakukan upaya maksimal agar angkanya terus menurun. Ia menekankan agar penerapan protokol kesehatan dapat diterapkan lebih disiplin.
Dalam kegiatan yang dipandu langsung oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Presiden Jokowi juga meminta Pangdam Iskandar Muda dan Kapolda Aceh untuk membackup upaya pemerintah Aceh menanggulangi covid-19.
“Pak Pangdam Pak Kapolda agar gubernur dibackup betul. Yang berkaitan dengan hal-hal yang sudah sering saya sampaikan, memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, tidak berkerumunan, berdesakan. Disipilin protokol kesehatan merupakan kunci sebelum vaksinisasi dilakukan,” ungkap Jokowi.