Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, bersama Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah melakukan donor darah di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh, Minggu (16/8/2020).
Donor darah dilakukan sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-75 Republik Indonesia.
Plt. Gubernur tiba di Kantor PMI bersama istrinya, Dyah Erti Idawati. Kedatangan mereka disambut Ketua PMI Kota Banda Aceh, Qamaruzzaman. Turut mendampingi Plt. Gubernur, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, dan Kepala Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat (Karo Isra) Setda Aceh, Zahrol Fajri.
Muhammad Iswanto dalam penjelasannya mengatakan, donor darah sengaja dilakukan pada momen peringatan HUT RI ke-75 untuk merayakan hari istimewa tersebut.
Aksi donor darah itu, lanjut Iswanto, juga merupakan bagian dari program donor darah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Aceh yang digagas Plt. Gubernur Aceh untuk membantu PMI menyediakan kebutuhan darah bagi dunia medis di Aceh.
Iswanto menjelaskan, Plt. Gubernur dan Sekda merupakan sosok pendonor rutin di PMI Kota Banda Aceh.
“Kepedulian beliau terhadap upaya PMI mengumpulkan stock darah membuat Plt. Gubernur kemudian meluncurkan program donor darah ASN Pemerintah Aceh pada akhir Mei lalu,” kata Iswanto
Program itu telah menjadi agenda rutin Pemerintah Aceh dimana setiap Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) memiliki jadwal bergilir untuk mengerahkan para pegawainya mendonorkan darah.
“Aksi donor darah pimpinan ini tentu juga untuk menyemangati para ASN untuk secara rutin mendonorkan darah, ” kata Iswanto.
Iswanto juga menjelaskan, hingga Rabu (12/8/2020), aksi donor darah ASN Pemerintah Aceh secara keseluruhan telah berhasil mengumpulkan darah sebanyak 3.644 kantong.
Sementara, Ketua PMI Kota Banda Aceh, Qamaruzzaman Hagny, mengatakan darah yang terkumpul di PMI Kota Banda Aceh selama ini disalurkan untuk kepentingan medis di sejumlah Rumah Sakit di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Berdasarkan data PMI Kota Banda Aceh, setiap harinya rumah sakit di Banda Aceh dan Aceh Besar memerlukan hingga 100 kantong lebih.
Qamaruzzaman mengakui, PMI Kota Banda Aceh di awal masa pandemi Covid-19 sempat mengalami kesulitan dalam menyediakan stock darah lantaran berkurangnya minat para pendonor. Hal itu pula yang kemudian membuat Pemerintah Aceh mengambil bagian untuk membantu PMI dalam mengumpulkan darah.