Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Provinsi Aceh melaporkan penambahan 168 orang warga terinfeksi virus corona di daerah Tanah Rencong, bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Lonjakan dratis kasus COVID-19 di Aceh tersebut membuat angka warga yang positif terpapar telah mencapai 1.043 orang, sejak awal terdeteksi di provinsi paling barat Indonesia itu pada Maret lalu.
GTPP COVID-19 Aceh mencatat bahwa, penambahan 168 kasus itu tersebar di beberapa kabupaten/kota, seperti di Kota Banda Aceh sebanyak 50 kasus, Kabupaten Aceh Besar 54 kasus.
Kemudian, Langsa dan Aceh Tengah tujuh kasus, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Selatan masing-masing sebanyak enam kasus, dan Pidie empat kasus.
Selanjutnya, masing-masing dua kasus di Subulussalam, Aceh Tamianh, Nagan Raya, dan Aceh Singkil. Sementara Aceh Barat Daya dan Bireuen masing-masing satu kasus, serta luar daerah 12 kasus.
Selain penambahan pasien, di Hari Kemerdekaan juga terdapat tiga pasien sembuh di Serambi Mekkah, yaitu berasal dari Kabupaten Nagan Raya.
Sehingga secara kumulatif, jumlah kasus COVID-19 di Aceh sebanyak 1.043 orang. Di antaranya 280 orang telah sembuh, 28 orang meninggal dunia, dan 735 orang masih dalam penanganan medis.
Sebelumnya, Ptl Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan bahwa risiko penularan COVID-19 di Aceh salah satu yang tertinggi di Indonesia, sedangkan tingkah kesembuhannya tergolong rendah.
“Tingkat kesembuhan kita rendah, sedangkan tingkat terpapar tinggi, oleh karenanya sudah terbukti dimana-mana bahwa kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan itu bisa mencegah terjangkitnya secara masif virus ini,” kata Nova, usai upacara HUT ke-75 RI, Kantor Gubernur Aceh. Antara