Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati mengingatkan kaum perempuan akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi di tengah masa pandemi virus korona (Covid-19).
Hal itu kata Dyah harus dilakukan kaum ibu demi menjaga diri agar tidak terpapar virus korona serta menjaga bayi pasca lahir.
Penjelasan itu disampaikan Dyah saat menjadi pembicara pada seminar kesehatan reproduksi yang diadakan Ikatan Perawat Maternitas Indonesia (IPEMI) dari empat provinsi, yakni IPEMI Sumatera Utara, Riau, Aceh dan Sumatera Barat.
Seminar yang berlangsung virtual itu diikuti Dyah dari Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Sabtu 15 Agustus 2020.
Seminar tersebut mengangkat tema Caring for Women; Kesehatan Reproduksi Perempuan pada Masa Pandemi Kebiasaan Baru Ditinjau dari Aspek Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan di Indonesia.
Dyah menjelaskan, dalam mendukung kesehatan reproduksi kaum hawa pihaknya melalui Tim Penggerak PKK Aceh dengan jumlah kader yang mencapai 318.959 orang telah melakukan berbagai hal.
Di antaranya terkait peran PKK Aceh dalam berbagai penyuluhan, peran sebagai penggerak, sebagai pelaksana, sebagai petugas pendapatan pelaporan dan pendataan keluarga.
Selain itu, lanjut Dyah, pihaknya juga berperan aktif dalam meningkatkan peran laki-laki dalam mengasuh anak, meningkatkan ketahanan keluarga, meningkatkan perekonomian keluarga, hingga mengatur pelaksanaan kesehatan reproduksi di masyarakat.
Tim Penggerak PKK Aceh melakukan program iva tes untuk deteksi dini kanker serviks bagi kaum perempuan, pembentukan Gampong KB, Posyandu Lansia, hingga sosialisasi covid-19.
Dalam bekerja PKK Aceh juga melibatkan pihak lainnya untuk bekerjasama. Seperti dengan BKKBN, Dinas Kesehatan, DP3A, Dinsos hingga BNN.
Selain Dyah, seminar tersebut juga menghadirkan tiga pembicara lainnya, yaitu Ketua Tim Penggerak PKK Sumatera Barat Nevi Zuairina,
Ketua Tim Penggerak PKK Sumatera Utara Nawal Lubis, dan Ketua Tim Penggerak PKK Riau Suti Mulyati.
Selain itu seminat tersebut juga menghadirkan sejumlah ahli kesehatan sebagai nara sumber.
Seminar tersebut diharapkan memghasilkan solusi-solusi bagi perempuan guna menigkatkan kesehatan reproduksi mereka.